Di samping itu, sebagai pejabat publik, Zulhas semestinya tampil menjadi contoh teladan yang baik bukan malah memperlihatkan keberpihakan Capres tertentu di ruang publik dengan candaan yang tidak cerdas.
"Bagi para pejabat publik dan elit politik di Tanah Air apa yang dilakukan oleh Zulhas merupakan satu pelajaran berharga bagi kita semua agar tetap bersikap bijak dalam merespons dinamika politik menjelang Pemilu 2024," pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Zulhas yang hadir sebagai Mendag mengungkapkan adanya kelompok fanatis terhadap pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sehingga ketika menjalankan salat tidak berani mengucapkan 'Amin' begitu imam selesai membaca Surat Al Fatihah.
Selain itu, kata Zulhas, saat tasyahud akhir, jari yang diacungkan bukan satu tapi dua.
(Angkasa Yudhistira)