Untuk itu, dia mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembenahan data, guna menyelesaikan masalah yang ada, termasuk penyaluran subsidi pupuk.
"Pupuk ternyata masalah seluruh Indonesia. Saya kira saya makin yakin kalau data petani musti beres, cara penyaluran nya musti tertutup dan jumlahnya ditambah. Karena mereka tidak bisa mendapatkan itu. Bahkan ketika mereka melakukan modernisasi pengolahan katakan traktor saja, solarnya masih kurang," katanya.
"Subsidinya tetap jalan tapi mesti tepat sasaran maka satu datanya itu mesti kita bereskan. Kalau jumlahnya kurang ya harus diperbaiki harus ditambah, sehingga nanti cukup menggantikan mekanisme tambah menambah sama saja," sambungya.
(Awaludin)