“Mereka (pasukan Israel) mengikat tangan kami di belakang punggung selama dua hari,” ujarnya sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia. “Kami tidak boleh makan atau minum. Kami juga tidak diperbolehkan menggunakan toilet,” tambahnya. "Kami terus dipukuli."
Ali mengatakan para tahanan ditempatkan di daerah perbatasan dengan Israel yang suhunya “sangat dingin”. “Mereka menyiram kami dengan air dingin sebelum memindahkan kami ke penjara, di mana kami kembali disiksa dan dipukuli.”
Khamis al-Bardini, (55), juga mengungkapkan adanya penyiksaan yang dilakukan tentara Israel. Ia mengatakan bahwa mereka menyiramkan “air dingin ke kepala kami sepanjang malam” ditambah “pemukulan pada siang hari”.
Dalam beberapa minggu ini, tentara Israel menghadapi kecaman internasional setelah rekaman video para tahanan yang telanjang dan mata ditutup serta tangan terikat ke belakang menjadi viral.
Tentara mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kematian “teroris di pusat penahanan militer” setelah media Israel melaporkan bahwa beberapa tahanan tewas dalam tahanan.
(Rahman Asmardika)