Rusia Konfirmasi Kapal Perangnya Rusak Akibat Serangan Ukraina di Pelabuhan Laut Hitam

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 27 Desember 2023 07:08 WIB
Rusia konfirmasi kapal perangnya rusak akibat serangan Ukraina di Laut Hitam (Foto: Telegram)
Share :

RUSIA Rusia mengonfirmasi salah satu kapal perangnya rusak akibat serangan Ukraina di pelabuhan Laut Hitam.

Serangan udara terjadi di Feodosiya di Krimea yang diduduki Rusia pada Selasa (26/12/2023) pagi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal pendarat besar Novocherkassk dihantam oleh pesawat Ukraina yang membawa peluru kendali.

Panglima Angkatan Udara Ukraina sebelumnya mengatakan pesawat tempurnya telah menghancurkan kapal tersebut.

Menurut pemimpin Krimea yang dilantik Rusia, Sergei Aksyonov, mengatakan satu orang tewas dalam serangan itu. Beberapa orang lainnya dilaporkan terluka.

Enam bangunan rusak dan sejumlah kecil orang harus dibawa ke pusat akomodasi sementara.

Operasi transportasi pelabuhan dikatakan berfungsi normal setelah area tersebut ditutup, sementara kebakaran yang disebabkan oleh serangan tersebut dapat diatasi.

Rekaman yang konon menunjukkan ledakan besar di pelabuhan itu dibagikan oleh komandan angkatan udara Ukraina Letjen Mykola Oleshchuk.

Gambar-gambar tersebut belum diverifikasi secara independen. Namun, citra satelit dari tanggal 24 Desember menunjukkan sebuah kapal di pelabuhan di Feodosiya yang tampaknya sama panjangnya dengan Novocherkassk – sebuah kapal pendarat yang dirancang untuk mengangkut pasukan, senjata, dan kargo ke pantai.

Kerusakan apa pun yang signifikan pada kapal tersebut akan menjadi kabar baik bagi Ukraina, karena berkurangnya dukungan Barat kini mempengaruhi operasi garis depannya. Mengingat Novocherkassk sedang berlabuh, kemungkinan besar kapal tersebut sedang memuat tentara, peralatan, atau keduanya.

Patrick Bury, pakar keamanan dan pertahanan dan mantan analis NATO, mengatakan kepada BBC News Channel ada spekulasi bahwa kapal tersebut membawa drone Shahed buatan Iran, yang telah digunakan Rusia dalam serangannya terhadap sasaran Ukraina.

Berbicara di TV Ukraina, kepala pusat pers komando selatan Ukraina, Nataliya Humenyuk, mengatakan jelas bahwa ledakan besar tersebut disebabkan oleh lebih dari sekedar bahan bakar atau amunisi kapal itu sendiri.

Humenyuk menambahkan bahwa Rusia menghadapi kesulitan dalam mengangkut “kargo penting” karena Jembatan Kerch, yang menghubungkan Rusia ke Semenanjung Krimea, rusak.

“Jadi, kemungkinan besar itu [kargo Novocherkassk] adalah semacam “hadiah Natal, terbungkus seluruhnya,” terangnya.

Menghentikan kapal tersebut, meskipun hanya sementara, tidak diragukan lagi akan menghambat kemampuan Rusia untuk memasok pasukan di wilayah yang didudukinya lebih jauh ke utara.

Yang kurang jelas adalah berapa lama operasi mereka akan terganggu dan apa dampak serangan ini terhadap garis depan.

Sementara itu, juru bicara angkatan udara Ukraina membantah bahwa Rusia menembak jatuh dua pesawat pembom Su-24 sekitar 125 km (77 mil) dari kota Mykolaiv di Ukraina.

Dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa pasukannya telah merebut kota utama Mariinka di Ukraina timur.

Kyiv awalnya membantah klaim tersebut. Namun dalam konferensi pers pada Selasa (26/12/2023), komandan Angkatan Bersenjata Ukraina Valerii Zaluzhnyi mengatakan pasukannya telah mundur ke pinggiran kota dan sekitarnya.

Daerah tersebut telah digunakan oleh Ukraina sebagai benteng pertahanan sejak tahun 2014, ketika pejuang yang didukung Rusia merebut sebagian besar wilayah Donetsk dan Luhansk.

Serangan pada Selasa (26/12/2023) di Feodosiya bukan pertama kalinya Novocherkassk menjadi sasaran pasukan Ukraina.

Pada Maret 2022, kementerian pertahanan Ukraina melaporkan bahwa kapal tersebut telah rusak dalam serangan terhadap pelabuhan Berdyansk di Ukraina yang diduduki di mana kapal serbu amfibi lainnya, Saratov, ditenggelamkan.

Dalam sebuah postingan di Telegram, Letjen Oleshchuk menulis bahwa Novocherkassk telah mengikuti jejak Moskva – kapal andalan Armada Laut Hitam Rusia, yang tenggelam di Laut Hitam tahun lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyindir bahwa dia “berterima kasih” kepada angkatan udara negaranya “atas penambahan armada kapal selam Rusia di Laut Hitam dengan kapal lain,”mengacu pada kapal-kapal Rusia lainnya yang telah tenggelam selama perang.

“Para penjajah tidak akan memiliki satu pun tempat yang damai di Ukraina,” katanya.

Rusia merebut dan mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan pasukannya yang berbasis di sana memainkan peran penting dalam invasi skala penuh ke Ukraina pada bulan Februari 2022.

Pasukan Rusia di Krimea telah berulang kali diserang oleh Ukraina. Bulan lalu, militer Ukraina mengatakan pihaknya telah menghancurkan 15 kapal angkatan laut Rusia dan merusak 12 kapal lainnya di Laut Hitam sejak dimulainya perang Rusia.

Setelah serangan rudal terhadap markas armada Laut Hitam di Sevastopol September lalu, citra satelit menunjukkan bahwa angkatan laut Rusia telah memindahkan sebagian besar armada Laut Hitamnya dari Krimea ke pelabuhan Novorossiysk di Laut Hitam Rusia.

Dominasi angkatan laut Rusia telah berkurang akibat serangan-serangan tersebut. Namun tahun ini Moskow tetap mempertahankan wilayah yang didudukinya, meskipun ada serangan balasan dari Ukraina.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya