TEL AVIV - Seorang pensiunan mayor jenderal dan mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Giora Eiland, memuji Gerakan Perlawanan Islam, atau Hamas, yang telah “menunjukkan kemampuannya” untuk mengganti komandan yang terbunuh dengan komandan lain yang sama-sama mampu dan setia.
“Dari sudut pandang profesional, saya harus menghargai ketangguhan mereka. Saya tidak melihat tanda-tanda runtuhnya kemampuan militer Hamas maupun kekuatan politik mereka untuk terus memimpin Gaza,” kata Eiland dalam sebuah artikel yang diterbitkan New York Times pada Rabu, (27/12/2023)
Surat kabar tersebut juga mengutip Michael Milshtein, mantan perwira senior intelijen Israel yang mengkritik pernyataan beberapa pemimpin negara pendudukan yang menggambarkan Hamas sudah hampir runtuh. Dia memperingatkan bahwa mereka mungkin menciptakan ekspektasi yang salah tentang lamanya perang.
“Mereka sudah lama mengatakan bahwa Hamas sedang runtuh,” tambah Milshtein sebagaimana dilansir Middle East Monitor. “Tapi itu tidak benar. Setiap hari, kita menghadapi pertempuran yang sulit.”
Seorang pejabat militer Israel, yang meminta tidak disebutkan namanya sesuai dengan peraturan militer, mengatakan bahwa tujuan pertama Israel adalah membubarkan pemerintahan Hamas, kemudian membubarkan para pejuangnya dan melenyapkan para komandan dan bawahan utama mereka. Dia mengklaim bahwa sekira setengah dari pejuang Hamas telah terbunuh, terluka, ditangkap atau melarikan diri ke Jalur Gaza selatan.
NYT juga mengutip analis militer Amerika Serikat (AS) yang mengatakan bahwa hasil terbaik bagi Israel mungkin adalah melemahkan kemampuan militer Hamas untuk mencegah kelompok tersebut mengulangi serangannya terhadap Israel, namun tujuan terbatas ini pun dianggap sebagai upaya yang sangat sulit.
“Hamas berakar pada ideologi bahwa kendali Israel atas wilayah yang mereka anggap sebagai tanah Palestina harus ditentang dengan kekerasan, sebuah prinsip yang mungkin akan bertahan lama” kata para ahli.
(Rahman Asmardika)