Serangan Besar-besaran, 158 Rudal dan Drone Rusia Hantam Ukraina

UKRAINA - Militer Ukraina mengatakan, berdasarkan hasil awal, Rusia menggunakan 158 alat serangan udara drone dan rudal dalam serangan militer besar-besaran terhadap Ukraina.

Panglima angkatan bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi, mengatakan Rusia menggunakan metode yang lebih “tradisional” dengan mengerahkan drone Shahed buatan Iran terlebih dahulu.

Disusul dengan penggunaan sedikitnya 55 rudal jelajah, 14 rudal balistik, lima rudal aerobalistik, dan sejumlah rudal antiradar.

Zaluzhnyi mengatakan Ukraina menjatuhkan 27 dari 36 drone yang diluncurkan dari Rusia, serta 87 rudal.

Ukraina mengatakan 12 orang tewas dan lebih dari 75 orang terluka akibat serangan rudal Rusia pada pagi waktu setempat.

Setidaknya dua orang tewas dan sedikitnya delapan belas lainnya terluka dalam serangan di ibu kota Kyiv, Lviv di barat, dan Kharkiv di timur.

Wali Kota Lviv mengatakan satu orang tewas dan delapan lainnya terluka di kota bagian barat itu.

Puluhan lainnya terluka, dan setidaknya tiga orang terkubur di bawah reruntuhan setelah serangan terhadap sebuah gudang di Kyiv.

Andriy Sadovy juga melaporkan sebuah sekolah telah rusak, mengunggah gambar ruang kelas dengan jendela pecah dan puing-puing berserakan di seluruh ruangan.

Menurut kepala administrasi militer regional Maksym Kozytskyy, korban tewas dalam serangan terhadap sebuah bangunan tempat tinggal yang melukai tiga dari delapan orang,

Setelah sirene semalaman, matahari terbit disertai tiga ledakan dahsyat di pusat kota Kyiv. Mereka semua membuat jendela bergetar.

Rusia telah melancarkan serangan rudal dan drone di Ukraina. Pihak berwenang mengatakan lebih dari 10 drone Shahed buatan Iran menyerang kota Lviv di bagian barat, sementara Sumy di timur laut terkena tembakan dari seberang perbatasan.

Para pejabat di Odesa mengatakan sebuah gedung bertingkat tinggi terbakar setelah dihantam oleh pesawat tak berawak. Ada juga beberapa ledakan di kota Kharkiv di timur laut. Hanya ada sedikit korban luka yang dilaporkan sejauh ini.

(Susi Susanti)