Seiring waktu berjalan, pertempuran semakin memanas dan menuai banyak kritikan dari dunia internasional. Termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa beserta seluruh badan yang dinaungi di bawahnya seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan pengungsi UNHCR, UNRWA, Unicef dan lainnya. PBB juga menegaskan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.
Tak ketinggalan, Paus Fransiskus juga ikut mengecam serangan Israel. Beberapa negara bahkan menilai jika serangan balasan yang dilancarkan Israel sudah melampaui batas.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa operasi militer Israel di Gaza sudah melampaui pembelaan diri dan berubah menjadi kekejaman serta pembantaian yang barbar.
Dia juga menegaskan jika Hamas bukanlah organisasi teroris tetapi sebuah kelompok pembebasan dan pejuang yang berjuang untuk melindungi tanah dan warganya.
Kritikan tajam juga disampaikan China. Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi pada Minggu (15/10/2023). Dia menegaskan Israel telah melampaui batas pembelaan diri dan pemerintah Israel harus menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza.
Pernyataan Wang ini disampaikan melalui telepon kepada Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan pada Sabtu, (14/10/2023).
Presiden Iran Ebrahim Raisi bahkan menuduh Rusia melakukan genosida di Gaza. Hal ini disampaikan Raisi saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungannya ke Moskow, Kamis, (7/12/2023).
Namun Israel seolah tak bergeming. IDF malah bersiap untuk serangan darat besar-besaran ke Gaza dan sekitarnya.
Hal ini membuat Paus Fransiskus ikut angkat bicara. Paus mengutuk serangan itu dan mendesak Israel menghentikan perang di Gaza.
Dengan banyaknya tekanan yang terjadi, Israel dan Hamas pun sepakat melakukan gencatan senjata. Gencatan senjata yang awalnya dilakukan selama empat hari ini kemudian diperpanjang hingga enam hari. Yakni dari Jumat (24/11/2023) hingga Kamis (20/11/2023).
Gencatan senjata ini juga diwarnai dengan pembebasan sandera dari Gaza dan juga tahanan warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Hingga saat ini perang masih berkorbar dan terus memanas. Israel berjanji tidak akan berhenti perang jika belum mencaai tujuan yakni melenyapkan Hamas. Termasuk mengamankan Gaza dari semua pihak yang dianggap bisa mengancam Israel.
(Susi Susanti)