Ledakan Bom di Peringatan Pemakaman Komandannya Tewaskan 95 Orang, Iran Bersumpah Lakukan Pembalasan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 04 Januari 2024 06:34 WIB
Foto: Reuters.
Share :

TEHERAN Iran bersumpah akan melakukan pembalasan setelah serangan teroris di dekat acara peringatan pemakaman komandan Qassem Soleimani pada Rabu, (3/1/2024), menewaskan hampir 100 orang dan melukai ratusan lainnya.

Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan pertama, yang disusul ledakan kedua, setelah 20 menit dalam acara peringatan empat tahun yang ramai di pemakaman tempat Soleimani dimakamkan di kota Kerman di tenggara. 

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk "kejahatan keji dan tidak manusiawi" tersebut, dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei bersumpah akan membalas dendam atas dua pemboman berdarah tersebut.

“Penjahat yang kejam… harus tahu bahwa mereka akan ditindak tegas mulai sekarang dan… tidak diragukan lagi akan ada tanggapan yang keras,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, menurut media pemerintah yang dilansir Reuters.

Menteri Kesehatan Iran Bahram Eynollahi mengatakan kepada TV pemerintah bahwa jumlah korban tewas mencapai 95 orang, turun dari 103 orang, dan mengatakan 211 orang lainnya terluka. Ini menjadikan serangan tersebut yang paling mematikan dalam sejarah Republik Islam, yang pernah menghadapi insiden serupa di masa lalu dari berbagai kelompok, termasuk ISIS.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Iran di masa lalu menyalahkan Israel atas serangan terhadap individu atau tempat di dalam perbatasannya – klaim yang tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Israel. Namun, sejauh ini tidak ada indikasi keterlibatan negara asing dalam ledakan di upcara peringatan pemakaman tersebut.

Kementerian luar negeri Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan menggunakan semua cara internasional untuk mengidentifikasi dan mengadili mereka yang terlibat dalam serangan dan pendukung mereka. Sementara itu, Presiden Raisi membatalkan rencana kunjungannya ke Turki pada Kamis, (4/1/2024).

Pada 2022, kelompok militan Muslim Sunni ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di tempat suci Syiah di Iran yang menewaskan 15 orang.

Serangan sebelumnya yang diklaim oleh kelompok tersebut termasuk pemboman kembar yang mematikan pada 2017 yang menargetkan parlemen Iran dan makam pendiri Republik Islam Ayatollah Ruhollah Khomeini. Militan Baluchi dan separatis etnis Arab juga melancarkan serangan di Iran.

Pembunuhan Soleimani oleh AS pada 3 Januari 2020, serangan pesawat tak berawak di bandara Baghdad dan pembalasan Teheran dengan menyerang dua pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS membuat Amerika Serikat dan Iran semakin dekat dengan konflik besar-besaran.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dengan Amerika Serikat dan Israel terkait konflik di Gaza.

Milisi Houthi Yaman yang didukung Iran telah menyerang kapal yang mereka katakan memiliki hubungan dengan Israel di pintu masuk Laut Merah, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Pasukan AS mendapat serangan dari militan yang didukung Iran di Irak dan Suriah karena dukungan Washington terhadap Israel dan mereka juga melancarkan serangan udara balasan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya