JAKARTA - Mayor Jenderal Iran sekaligus Kepala Pasukan Elit Quds, Qassem Soleimani adalah salah satu tokoh penting dalam menyebarkan pengaruh Iran di Timur Tengah.
Mengutip Al Jazeera, Soleimani populer di kalangan masyarakat dalam maupun luar negeri, karena ia berperan penting dalam perang di Suriah dan Irak. Perannya yakni memimpin pasukan Pengawal Revolusi Iran.
Soleimani lahir di Qanat e Malek, Provinsi Kerman, pada 11 Maret 1957. Di usianya ke-13, ia meninggalkan sekolah dan pergi ke Kerman untuk bekerja di lokasi konstruksi guna membantu ayahnya melunasi hutang pertanian.
Pada 1975, ia bekerja sebagai kontraktor untuk Organisasi Air Kerman. Ketika ada waktu luang, ia latihan beban di pusat kebugaran setempat, atau menghadiri khotbah seorang anak didik Ali Khamenei, Hojjat Kamyab. Menurutnya khotbah tersebut mendorongnya untuk melakukan kegiatan revolusioner.
Pada 1988, Soleimani menjadi Kepala Pasukan Quds. Ia memanfaatkan jabatannya untuk memperkuat hubungan Iran dengan Hizbullah di Libanon, serta kelompok milisi Presiden Suriah Bashar al Assad dan Syiah di Irak.
Di bawah kepemimpinan Soleimani, Pasukan Quds memperluas kekuatannya dengan meningkatkan bidang intelijen, keuangan, dan politik di luar perbatasan Iran.
Pada 2005 pasca jatuhnya Saddam Husein dan masa pembentukan kembali pemerintah Irak, pengaruh Soleimani meluas ke politik Irak di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Irak, Ibrahim al-Jaafari dan Nouri al-Maliki.
Pada 2011 masa terjadinya perang saudara di Suriah, Soleimani memerintahkan beberapa milisi Iraknya ke Suriah untuk membantu pemerintahan Assad.
Banyak ahli berpendapat bahwa kematian Soleiman akan menghasilkan pembalasan dari Iran terhadap Amerika Serikat (AS). Diketahui Soleimani tewas akibat serangan udara AS pada 2020.
Melansir Al Jazeera, insiden tersebut merupakan serangan yang ditargetkan, dan menghancurkan dua kendaraan yang membawa "tamu-tamu terkenal."
Departemen Luar Negeri AS menjelaskan, militernya telah mengambil tindakan defensif yang tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri, dengan membunuh Soleimani, sebuah organisasi teroris asing yang ditunjuk AS.
Soleimani diisukan mati beberapa kali. Ada kantor berita yang melaporkan Soleimani tewas pada 2006 dalam kecelakaan pesawat. Ada juga yang mengabarkan ia meninggal pada 2012 saat pemboman di Damaskus. Pada 2015 ada juga isu dia telah dibunuh.
(Rahman Asmardika)