Politisi Korsel yang Ditusuk di Leher dalam Masa Pemulihan Usai Operasi

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 04 Januari 2024 19:33 WIB
Politisi Korsel yang ditusuk di leher dalam masa pemulihan usai operasi (Foto: AP)
Share :

BUSAN Pemimpin partai oposisi utama Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung sedang dalam masa pemulihan setelah operasi usai ditikam di leher saat berkunjung ke kota Busan di selatan pada Selasa (2/1/2024).

Juru bicara Partai Demokrat Kwon Chil-seung mengatakan Lee menjalani operasi rekonstruksi pembuluh darah dan sedang dalam masa pemulihan di unit perawatan intensif.

Lee sedang berkeliling lokasi pembangunan Bandara Baru Gadeokdo dan berbicara dengan wartawan ketika dia diserang. Politisi itu mengalami luka robek sepanjang satu sentimeter di sisi kiri lehernya.

Kwon, yang mengutip dokter, mengatakan Lee diduga menderita kerusakan pada vena jugularisnya dan dokter khawatir dia mungkin mengalami pendarahan tambahan.

Kwon menggambarkan upaya pembunuhan Lee sebagai tindakan “terorisme” dan “ancaman serius terhadap demokrasi.”

Sebelumnya pada hari yang sama, ketua umum Partai Demokrat Hong Ik-pyo mengatakan Lee “dalam kondisi sadar” di rumah sakit.

Penyerang, yang ditangkap di tempat kejadian, adalah seorang pria berusia enam puluhan, menurut polisi Busan. Polisi dalam sebuah pengarahan mengatakan dia mendekati Lee untuk meminta tanda tangan sebelum melakukan serangan dengan pisau sepanjang 18 cm (7 inci) yang dibeli secara online.

Rekaman serangan, yang disiarkan langsung di televisi pada konferensi pers, menunjukkan seorang pria tak dikenal di depan kerumunan tiba-tiba menerjang Lee dan memukul lehernya, membuat Lee terjatuh ke belakang.

Penyerang kemudian terjatuh ke tanah dan ditahan oleh beberapa orang.

Foto-foto menunjukkan Lee terbaring di lantai dengan mata tertutup dan saputangan menempel di lehernya. Sejumlah kecil darah terlihat di beberapa foto.

Menurut kantor kepresidenan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyatakan keprihatinan mendalam atas keselamatan Lee setelah serangan itu.

Yoon menekankan kekerasan semacam itu tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun dan memerintahkan polisi untuk segera menyelidikinya.

Pemimpin Partai Demokrat Hong menyerukan anggota partai untuk tetap tenang dan menahan diri untuk tidak membuat interpretasi politik atas insiden tersebut.

Di luar Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul, sekelompok kecil orang berkumpul di tengah kehadiran banyak polisi pada Selasa (2/1/2024) sore ketika ambulans yang membawa Lee tiba. Salah satu pendukung berteriak: “Lee Jae-myung, kuatlah!”

Dalam sebuah pernyataan, badan kepolisian nasional Korea Selatan berjanji untuk memperkuat perlindungan pribadi bagi “personel penting” untuk mencegah kasus serupa terjadi.

Politik Korea Selatan telah terpecah oleh polarisasi mendalam antara kubu konservatif dan liberal, terutama dalam beberapa tahun terakhir ketika mantan Presiden Park Geun-hye dipenjara atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan penyuapan sebelum diampuni dan dibebaskan pada t2021.

Lee, 59, mantan gubernur provinsi yang liberal, kalah tipis dari Yoon dari Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif dalam pemilihan presiden pada Maret 2022.

Lee menjadi pemimpin Partai Demokrat lima bulan kemudian dan sedang mempersiapkan partainya untuk pemilihan parlemen pada April mendatang

Korea Selatan telah menyaksikan sejumlah insiden kekerasan politik tingkat tinggi di masa lalu.

Pendahulu Lee di Partai Demokrat, Song Young-gil, diserang di kepala dengan palu oleh seorang pria selama acara kampanye pencalonan Lee sebagai presiden pada 2022.

Park, mantan Presiden, diserang dengan pisau pada rapat umum partai di Seoul pada tahun 2006 ketika ia menjabat sebagai ketua partai oposisi utama negara tersebut pada saat itu, Partai Nasional Agung (Grand National Party). Dia menderita luka sepanjang empat inci di wajahnya yang memerlukan 60 jahitan dan membuatnya tidak bisa berbicara normal selama berminggu-minggu.

Dan pada 2015, Mark Lippert, yang saat itu menjadi duta besar AS untuk Korea Selatan, ditikam di wajahnya oleh seorang penyerang di sebuah acara politik yang akan menjadi pembicaranya. Duta Besar mengalami luka sepanjang 4 inci dari tulang pipi kanan hingga rahang bawah yang memerlukan 80 jahitan. Penyerangnya kemudian dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya