BANDUNG – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia bekerja keras untuk memperkuat kapasitas ASEAN untuk merespons situasi krisis dan memperkokoh ketahanan kawasan. ASEAN selama masa keketuannya tahun lalu. Hal berkaitan dengan visi Indonesia menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai epicentrum of growth.
Selama memegang keketuaan ASEAN, Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan krisis di Myanmar. Hal ini terlihat dari 265 lebih upaya engagement yang telah dilakukan dengan stakeholders isu Myanmar untuk mendorong kemajuan implementasi 5 Point of Consensus (5PC).
Namun, Menlu RI menegaskan bahwa upaya Indonesia ini akan berlanjut setelah Jakarta tidak lagi memegang keketuaan ASEAN.
“Komitmen Indonesia untuk membantu Myanmar keluar dari krisis goes beyond our chairmanship (melampaui masa kepemimpinan kami),” tegas Menlu RI dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2024 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin, (8/1/2024).
Lebih lanjut, Menlu RI mengaitkan krisis di Myanmar dengan isu Rohingya, yang saat ini dihadapi negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan, terutama Indonesia. Menlu RI meyakni bahwa berakhirnya krisis di Myanmar akan menjadi kunci menyelesaikan isu Rohingya.
“Demokrasi dan stabilitas di Myanmar akan menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya, agar mereka dapat kembali ke rumah mereka secara bermartabat,” kata beliau.