Papua Nugini Perintahkan Militer Pulihkan Ketertiban saat Kerusuhan Mengguncang Ibu Kota

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 11 Januari 2024 11:54 WIB
Papua Nugini perintahkan militer pulihkan ketertiban saat kerusuhan (Foto: ABC News)
Share :

PORT MORESBY - Pemerintah Papua Nugini pada Rabu (10/1/2024) memerintahkan militer untuk memulihkan ketertiban di ibu kota, Port Moresby. Hal ini dilakukan saat kerusuhan terjadi akibat perselisihan mengenai gaji petugas polisi dan pegawai negeri lainnya.

Lebih dari selusin toko dibakar, setidaknya satu mobil dibakar dan ada laporan penjarahan yang meluas. Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengatakan ada tembakan yang terjadi di dekat kompleks kedutaan dan menyarankan pegawainya untuk berlindung di tempat. Para pengunjuk rasa juga merusak pintu masuk gedung kantor perdana menteri.

Tingkat kerusakan dan korban jiwa masih belum jelas. Namun dilaporkan kerusuhan telah memakan korban tewas 15 orang. Bisnis tutup lebih awal dan hotel-hotel besar meningkatkan keamanan.

Pada Rabu (10/1/2024), sekitar pukul 10.00 waktu setempat, ratusan pegawai pemerintah, termasuk petugas polisi dan personel pertahanan, tampak meninggalkan pekerjaan mereka dan berkumpul di luar Parlemen untuk memprotes apa yang mereka katakan sebagai gaji yang lebih kecil. Para pejabat menggambarkan protes tersebut sebagian besar berlangsung damai namun mengatakan situasi keamanan di Port Moresby memburuk dengan cepat.

Perdana Menteri (PM) James Marape mengatakan bahwa tambahan USD100 telah dipotong dari gaji pegawai negeri karena kesalahan komputer, dan pemerintah tidak menaikkan pajak seperti yang diklaim oleh para pengunjuk rasa.

“Media sosial menangkap informasi yang salah, informasi yang salah,” dan banyak orang mengambil keuntungan dari tidak adanya polisi di jalanan, kata Marape dalam sebuah wawancara ketika penjaga bersenjatakan senapan mesin berdiri di luar pintu kantornya. “Kami tidak menaikkan pajak,” lanjutnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya