Selain itu, sektor lain, dalam membuat sebuah kebijakan pemerintah, potensi masyarakat harus mendapat kebijakan afirmasi. Sehingga bisa lebih mengembangkan potensi lokal. Seperti misalnya, dia mencontohkan, soal potensi masyarakat Glagahwangi yang banyak membuat kerajinan anyaman bambu. Namun, sejauh ini belum tersentuh oleh kebijakan pemerintah.
"Keterampilan masyarakat ini juga perlu ada kebijakan afirmasi untuk mengembangkan potensi lokal masing-masing. Seperti di Desa Glagahwangi, masyarakat banyak memproduksi anyaman bambu," pungkasnya.
Proses dialog Tim Pemenangan Nasional Ganjar Mahfud dengan para petani berjalan antusias. Para petani menyampaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi selama ini. Seperti yang diungkapkan seorang petani desa setempat, Yanto. Mahalnya pupuk sering terjadi saat dibutuhkan.
"Kalau (pupuk) subsidi biasanya sekitar Rp160 ribu, tapi diluar subsidi bisa tembus Rp300 ribu. Karena petani butuh jadi berapa pun harganya kalau ada (pupuknya) ya dibeli. Ini sangat memberatkan petani," ujarnya.
Sebelum berdialog dengan para petani, Relawan Generasi Merdeka juga membagikan sejumlah alat peraga kampanye kepada masyarakat setempat. Termasuk memberikan sosialisasi beberapa program unggulan Ganjar Mahfud. Selain itu, dalam kegiatan yang digelar hari ini ditutup dengan doa bersama menyongsong Indonesia Unggul di Kabupaten Bojonegoro.
(Angkasa Yudhistira)