Mengapa Jumlah Pulau di Swedia Sampai 200.000 Pulau?

Ludwina Andhara Herawati, Jurnalis
Rabu 24 Januari 2024 16:32 WIB
Mengapa jumlah pulau di Swedia sampai 200.000 pulau? (Foto: Ilustrasi/ World Atlas)
Share :

SWEDIA - Seluruh dunia memiliki keberagaman dan keindahan alamnya masing-masing. Keberagaman tersebut tampak menakjubkan di mata manusia.

Keberagaman alam tidak hanya sebatas gunung, hutan, atau pantai. Keberagaman tersebut diantaranya pulau, yang juga menambah kekayaan alam di masing-masing negara.

Jika berbicara ragam pulau, terlintas di pikiran kita adalah Indonesia. Namun ternyata secara geologis, Swedia menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah pulau terbanyak.

Melansir Travel Greatness, Swedia menjadi negara dengan pulau terbanyak, dibanding dengan negara tetangganya, Skandinavia, Norwegia, Finlandia, Denmark, dan Swedia.

Kehidupan di pulau-pulau Swedia merupakan perpaduan antara tradisi dan modernitas. Beberapa masyarakat di antaranya bekerja sebagai nelayan. Setiap pulau memiliki karakteristik masing-masing.

Berdasarkan data World Atlas, diketahui Swedia memiliki jumlah pulau sekitar lebih dari 200 ribu. Sekitar 24 ribu pulau terbuka untuk umum, dengan izin 'Hak Akses Publik'. Hal ini memungkinkan para pengunjung untuk mendaki melalui hutan dan ladang, serta mencari makanan dari hasil petik.

Sebagian besar pulau di Swedia dapat ditemukan di sepanjang garis pantai timur, dari ujung utara hingga ujung selatan. Beberapa di antaranya juga terletak di lepas pantai barat Swedia.

Mengapa Swedia memiliki jumlah pulau terbanyak? Menurut ahli geofisika, Karin Sigloch dikutip dari WiseGeek, Swedia dan negara-negara sekitarnya ini memiliki gletser. Sehingga pulau-pulau tersebut kecil, tapi tidak terlalu kecil.

Hal ini disebabkan karena selama beberapa juta tahun lalu, iklim bumi memiliki lapisan es Arktik dan Zaman Es berkala di bumi bagian utara.

Pada Zaman Es, ketika lapisan es mencair, permukaan air laut naik, menenggelamkan wilayah tertentu. Peristiwa tersebut menciptakan pulau-pulau.

"Pada dasarnya, pemanasan dan pendinginan bumi berdampak secara berkala pada mantel, yang pada akhirnya meninggalkan 'potongan-potongan' batu yang menempel dimana-mana," tambah Sigloch.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya