Para pejabat Irak mengeluh bahwa serangan AS melanggar kedaulatannya.
Pada Kamis (25/1/2024), Washington mengatakan pihaknya setuju dengan Baghdad mengenai peluncuran kelompok kerja ahli profesional militer dan pertahanan sebagai bagian dari komisi gabungan.
Ketiga kelompok kerja tersebut akan menyelidiki tingkat ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS [ISIL], persyaratan operasional dan lingkungan, dan memperkuat kemampuan pasukan keamanan Irak yang semakin meningkat.
Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrin Singh juga mengakui bahwa kehadiran militer AS di negara Arab tersebut pasti akan menjadi bagian dari pembicaraan di masa depan.
Meskipun AS telah mengatakan bahwa keputusan untuk membahas penarikan diri dari Irak telah diputuskan sebelum tanggal 7 Oktober, namun ISIS di Irak memuji keputusan tersebut dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal tersebut membuktikan bahwa Amerika hanya memahami bahasa kekerasan dan berjanji untuk melanjutkan serangannya.
(Susi Susanti)