BALIKPAPAN - Calon Presiden (Capres) No Urut 3, Ganjar Pranowo meminta pemerintah untuk memperbaiki kepercayaan pemilih lantaran sederet pelanggaran etika pemilu.
Adapun pelanggaran itu datang sebelumnya dari Mahkamah Konstitusi (M) dan yang terbaru oleh KPU yang memanggil para masyarakat sipil hingga akademisi menyampaikan pendapat.
“Kita khawatir, kita cemas karena masyarakat sipil, agamawan, ilmuwan sudah keluar. Bahkan kampus menyampaikan bahwa kondisi pemilu kita sedang tidak baik-baik saja,” ungkap Ganjar usai kampanye akbar se-Kalimantan Timur di BSCC Dome, Balikpapan, Selasa (6/2/2024).
Menurut Ganjar, semua kalangan masyarakat pasti berharap agar bisa berjalan sesuai dengan nilai-nilai pemilu, luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
“Ketika kemudian ini tidak terlihat dengan baik di masyarakat, optiknya selalu kelihatan, hal-hal yang menyimpang, maka mereka mengingatkan ini bahaya yang sangat besar kalau kita tidak segera memperbaiki,” jelasnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menambahkan, ketika Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melanggar etika, maka apa yang menjadi perhatian masyarakat sipil, kampus, agamawan harus diperhatikan pada penyelenggara.
“Maka kalau tidak, kepercayaan ini akan runtuh. Dan kita sedang bertaruh besar pada proses demokrasi yang ada di Indonesia. Hentikan hal-hal yang bisa membikin pemilu tidak adil,” kata Ganjar.
(Fakhrizal Fakhri )