SEMARANG – Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindiarto bercerita lima hari terakhir ini terus diminta seseorang yang mengaku dari Polrestabes Semarang untuk membuat testimoni video kinerja positif kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dari Jumat (2/2/2024) sampai siang tadi jam 11 masih meminta saya. Dari video sampai tawaran terakhir membuat pernyataan. Menyatakan (yang meminta) dari Polrestabes Semarang yang nantinya akan dilaporkan ke Kapolda (Kapolda Jateng),” kata Ferdi, sapaan akrabnya, di Gedung Mikael Kampus SCU, Bendan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Selasa (6/2/2024) siang.
BACA JUGA:
Dia bercerita, pihak yang mengaku dari Polrestabes Semarang itu menghubunginya baik lewat chat WhatsApp (WA) maupun telepon.
“Saya juga dikirimi, diberi contoh pernyataan salah satu rektor di Semarang (terkait kinerja positif Presiden Jokowi),” sambungnya seraya menyebut sebelumnya juga dikirimi beberapa contoh video dari beberapa rektor terkait hal itu.
Awalnya dia tidak merespons itu karena memang sedang perjalanan ke Surabaya karena akan menghadiri pertemuan dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Indonesia untuk pernyataan sikap mengkritisi Presiden Jokowi.
BACA JUGA:
Mereka mengkritisi itu di antaranya terkait adanya prinsip-prinsip konstitusi, netralitas.
“Berawal dari putusan MK ada pelanggaran di situ, kemudian Persiden (statemen) boleh kok memihak, boleh kok kampanye. Meskipun menunjukkan aturan-aturan , tapi etika itu di atas hukum. Kami non-partisan, ada sesuatu yang perlu diluruskan, ini kecintaan kami terhadap negeri ini,” sambungnya.