Dalam pengaduannya, VHP yang memiliki hubungan dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi, menuduh bahwa mereka telah menerima pengaduan dari seluruh penjuru negara mengenai nama-nama singa.
“Dia [Sita] adalah permaisuri [dewa Hindu] Lord Ram dan dirinya adalah dewa suci bagi semua umat Hindu di seluruh dunia,” katanya. “Tindakan seperti itu merupakan penistaan agama dan merupakan serangan langsung terhadap keyakinan agama seluruh umat Hindu,” lanjutnya.
Organisasi tersebut menuduh pihak berwenang di Benggala Barat, yang dikuasai oleh partai oposisi, sengaja melakukan hal ini dan mengancam akan mengadakan protes jika mereka tidak mengubah nama dan lokasi bencana tersebut.
“Sita dan Akbar tidak bisa dibiarkan hidup bersama,” kata juru bicara VHP Vinod Bansal.
(Susi Susanti)