Emak-Emak Tuding Politisasi Bansos saat Pilpres 2024 Picu Melonjaknya Harga Sembako

Riyan Rizki Roshali, Jurnalis
Selasa 27 Februari 2024 14:33 WIB
Demo emak-emak protes semabko mahal di Patung Kuda, Jakarta Pusat (Foto: MPI/Riyan)
Share :

JAKARTA - Puluhan emak-emak yang tergabung dalam Gerakan Keadilan Rakyat (GKR) berunjuk rasa di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024) siang, memprotes melonjaknya harga pangan dan bahan pokok pasca-Pemilu 2024.

Pantauan MNC Portal Indonesia, dalam aksinya, para emak-emak ada yang mengenakan daster atau baju tidur, membawa peralatan masak seperti panci dan spatula sebagai bentuk protes.

Emak-emak menduga melonjaknya harga beras dan sejumlah bahan pokok di pasaran akhir-akhir ini akibat politisasi bantuan sosial atau bansos dilakukan pemerintah untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu di Pilpres 2024. Akibatnya rakyat hidup dalam kesusahan sekarang.

 BACA JUGA:

"Kita datang saat ini kesusahan-kesusahan usai pemilu dari politisasi bansos. Akibat politisasi sembako yang dibagikan untuk merayu pada masyarakat pada paslon tertentu," ujar Koordinator GRK, Ronald Mulia Sitorus kepada wartawan di sela demo.

Ronald menyebut, ratusan peserta aksi bakal menuntut agar pemerintah menurunkan harga kebutuhan pokok dan pangan. Serta, DPR membentuk pansus bansos untuk melakukan audit anggaran dan penerimaan bansos.

"Aksi dan teatrikal menyuarakan kesusahan hidup yang disampaikan oleh ibu-ibu dan emak-emak terkait kebutuhan harga pokok beras, minyak, telur , dan lain-lain. Peserta aksi yang hadir diperkirakan 300 orang," ungkapnya.

 BACA JUGA:

Lebih jauh, usai dari Patung Kuda, peserta aksi ini rencananya akan melakukan longmarch ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar menindaklanjuti dugaan kecurangan pemilu tersebut pada pukul 14.00 WIB dari Patung Kuda.

"Hingga saat ini Bawaslu tidak menegur itu sebuah pelanggaran seharusnya Bawaslu tegur. Iya (beras berlogo Prabowo-Gibran) bukti di sosmed. Kita melihat semua terlihat terang jelas dan apa yang dilakukan Pak Jokowi yang mengakui "boleh kok presiden ikut kampanye". Seharusnya kan tidak boleh, kalau ikut presiden kampanye sudah tentu membela anaknya (Gibran)," pungkasnya.

(Salman Mardira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya