"Kami mohon bantuannya kepada pemerintah untuk turunkan alat berat mengevakuasi bangunan ini," katanya lagi.
Menurut dia, sebelum terjadinya longsor ini, pihaknya telah menghubungi developer dan pihak bank, namun mereka seolah tidak tidak tahu menahu soal itu.
"Sekarang kami bingung mau ngadu kemana. Rumah itu masih kredit, pihak bank tidak mau tau," katanya lirih.
Dia berharap, ada kebijakan dari pemerintah Kabupaten Merangin untuk mencari solusi terkait hal ini. "Kalau maunya kami, kami minta dibangunkan rumah baru yang nyaman, karena kami sudah rugi banyak, bayar DP, bayar angsuran dan sekarang rusak pula. Sementara pihak bank tidak mau tau, taunya kredit dibayar," pungkasnya.
(Awaludin)