Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah memperingatkan akan adanya konflik langsung jika pasukan NATO dikerahkan di sana.
Peskov, atas nama Kremlin, menyebut usulan Macron sebagai elemen baru yang sangat penting dan menambahkan bahwa usulan tersebut sama sekali tidak sesuai dengan kepentingan anggota NATO.
“Dalam hal ini, kita perlu membicarakan bukan tentang kemungkinannya, tapi tentang keniscayaan [konflik langsung],” katanya.
Pasukan Rusia baru-baru ini memperoleh kemajuan di Ukraina dan Kyiv telah meminta lebih banyak senjata.
Invasi besar-besaran ke Ukraina yang dilancarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin kini memasuki tahun ketiga, dan belum ada tanda-tanda bahwa perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua akan segera berakhir.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membantah mempertimbangkan apakah pasukan akan dikirim ke Ukraina, meskipun ia bersikeras aliansi tersebut akan terus mendukung Ukraina, yang bukan anggota NATO.
Posisi tersebut juga diamini oleh sejumlah negara anggota NATO termasuk Spanyol, Polandia dan Republik Ceko.
(Susi Susanti)