Kebakaran Terburuk dalam Sejarah, Australia Perintahkan 30.000 Orang Mengungsi

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 28 Februari 2024 11:31 WIB
Australia perintahkan 30.000 orang mengungsi karena kebakaran terburuk dalam sejarah (Foto: Reuters)
Share :

PERTH - Petugas pemadam kebakaran di Australia sedang berjuang memadamkan kobaran api besar yang memaksa puluhan ribu orang dievakuasi di tengah kondisi kebakaran terburuk yang pernah terjadi di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Biro Meteorologi Australia, kondisi panas, kering, dan berangin telah menciptakan bahaya kebakaran yang ekstrem hingga dahsyat di beberapa bagian Victoria dan Australia Selatan.

Badai petir hebat juga diperkirakan akan terjadi di wilayah tersebut, yang membawa ancaman petir kering, sambaran petir yang terjadi selama badai dimana hujan menguap sebelum menyentuh tanah.

Sekitar 30.000 orang telah diperintahkan untuk mengevakuasi sebagian wilayah Victoria sebelum tengah hari pada Rabu (28/7/2024), ketika pihak berwenang memperingatkan akan terlambat untuk meninggalkan negara tersebut.

Jason Heffernan, kepala petugas di Departemen Pemadam Kebakaran Victoria mengatakan kepada ABC pada Rabu (28/2/2024) bahwa perkiraan suhu tinggi berkisar antara 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) dengan hembusan angin hingga 80 kilometer per jam (50 mph) dapat menyebabkan api menyebar dengan cepat.

“Kecuali properti Anda dipersiapkan dengan rapi dan Anda memiliki sumber daya pemadam kebakaran yang tersedia dan Anda bugar serta secara mental mampu mempertahankan baku tembak jangka Panjang, saran kuat saya kepada masyarakat adalah untuk pergi lebih awal,” terangnya.

Menurut departemen darurat negara bagian tersebut, Petugas pemadam kebakaran telah berjuang memadamkan kebakaran hutan yang dimulai Kamis (22/2/2024) lalu di kota pedesaan Bayndeen, sekitar 190 kilometer (118 mil) barat Melbourne, dan belum dapat dikendalikan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya