Viral Ibu Mau Melahirkan Ditolak Rumah Sakit, Padahal Kaki Bayinya Sudah Keluar

Era Neizma Wedya, Jurnalis
Kamis 29 Februari 2024 04:37 WIB
RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau (Foto: MPI)
Share :

LUBUKLINGGAU - Viral dimedia sosial (medsos) seorang ibu yang mau melahirkan mendapatkan penolakan dari RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau, Sumsel. Mirisnya, saat itu kaki bayi sudah keluar dari rahim sang ibu.

Diketahui pasangan suami istri bernama Agus dan Tania ini diduga ditolak RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau ketika hendak menyambut kelahiran anak pertamanya. Kemudian kedua pasangan suami istri ini malah diarahkan melahirkan di tempat lain dengan alasan inkubator rumah sakit sedang rusak.

Peristiwa penolakan oleh rumah sakit itu bermula saat Agus bersama istri serta ibu mertuanya pergi ke klinik salah satu bidan yang ada di daerah Jalan Depati Said untuk melahirkan pada Minggu 20 Februari 2024 malam.

"Saat itu di klinik setelah melihat kondisi istri saya bidan memberikan rujukan untuk membawanya ke RS Siti Aisyah dan bidan pun langsung memesan taksi online," ungkapnya.

Diceritakan Agus, saat itu kondisi istri dan calon anaknya sudah sangat darurat bahkan salah satu kakinya sudah keluar. "Benar-benar sudah darurat, bahkan kaki anak saya pun itu sudah keluar," katanya lirih.

Dan setiba di RS, ia kecewa karena tidak ada penanganan serius baik dari perawat ataupun dokter rumah sakit. Tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit itu hanya memegang perut calon ibu, selebihnya tidak ada.

"Terus perawat dari RS itu berkata bahwa saat ini untuk alat inkubator tidak ada karena rusak dan mereka pun menyuruh saya dan istri agar cari RS lain," ungkapnya.

Selanjutnya disarankan ke RS Dwi Sari saja menggunakan motor, karena pihak rumah sakit mengklaim kondisi istrinya belum parah.

Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Lubuklinggau, Trisko Defriansyah mengatakan turut prihatin dan minta maaf, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah mitigasi serta sudah koordinasi dengan semua pihak.

Menurutnya, atas kejadian ini pihaknya sudah membentuk tim percepatan langkah-langkah perbaikan rumah sakit Siti Aisyah baik mutu maupun pelayanan dan SDM.

"Beberapa rekomendasi dari tim percepatan adalah masalah layanan, oleh sebab itu melalui dinas kesehatan dari Direktur Siti Aisyah untuk menyelesaikan dan menjelaskan dengan pasien," jelasnya.

Dikatakan Trisko, untuk peralatan yang kurang untuk segera di perbaiki demi keselamatan jiwa pasien, apalagi untuk yang akan melahirkan memang dibutuhkan standarisasi.

"Dalam laporannya memang saat hendak melahirkan sudah bukaan sudah siap dan lahir prematur peralatan inkubator tidak bagus bukannya menolong malah dua-duanya ibu dan anak tidak tertolong," katanya.

Selanjutnya, agar ibu dan anak tertolong itulah pihak rumah sakit merujuk pasien ke RS ibu dan Anak Dwi Sari, namun diduga saat penyampaian ada miskomunikasi masalah pelayanan itu.

"Oleh karena itu kami akan lakukan penyelidikan, kami juga sudah mengundang pihak-pihak ekspet yang lain diantaranya cara komunikasi dan melayani tapi memang pelan-pelan ya memang kita lupa bahwa bukan hanya membangun fisik saja," jelasnya.

Ditambahkan Trisko, saat ini pihaknya tengah berupaya membangun SDM di rumah sakit. Menurutnya banyak catatan dalam membangun SDM kedepan, salah satunya masalah kelebihan pegawai dan disiplin jam kerja para dokter.

"Karena aturannya dokter juga bisa praktek di tiga tempat, kita minta mereka mendahulukan dulu rumah sakit pemerintah ini karena mereka ASN. Karena dokter ASN kita minta rumah sakit pemerintah baru tempat kerja yang lain," katanya.

Selain itu, layanan UGD kedepan seharusnya ini tidak terjadi lagi, apa bila terjadi kasus serupa pihaknya harus memberikan layanan terbaik, salah satunya mengantar pasien pakai ambulans ke rumah sakit rujukan.

"Semua layanan-layanan ini sedang kami lakukan perbaikannya," pungkasnya.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya