Wapres AS Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata dan Minta Israel Beri Lebih Banyak Saluran Bantuan ke Gaza

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 04 Maret 2024 08:17 WIB
Wapres AS desak Hamas setujui gencatan senjatan dan minta Israel beri lebih banyak saluran bantuan ke Gaza (Foto: AFP)
Share :

RAFAH - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris pada Minggu (3/3/2024) menuntut kelompok Hamas menyetujui gencatan senjata segera selama enam minggu. Harris juga mendesak Israel berbuat lebih banyak guna meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza, karena banyak orang-orang yang tidak bersalah menderita "bencana kemanusiaan".

Dalam beberapa komentar terkuat yang disampaikan oleh pemimpin senior pemerintah AS mengenai masalah ini, Harris menekan pemerintah Israel dan menguraikan cara-cara spesifik mengenai bagaimana lebih banyak bantuan dapat mengalir ke daerah kantong padat penduduk di mana ratusan ribu orang menghadapi kelaparan, setelah lima bulan kampanye militer Israel.

“Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, gencatan senjata harus segera dilakukan,” kata Harris pada sebuah acara di Selma, Alabama, AS, dikutip Reuters.

“Ada kesepakatan yang perlu didiskusikan, dan seperti yang telah kami katakan, Hamas perlu menyetujui kesepakatan itu. Mari kita lakukan gencatan senjata,” lanjutnya.

“Rakyat di Gaza kelaparan. Kondisinya tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak, Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan,” terangnya.

Pada Minggu (3/3/2024), delegasi Hamas telah tiba di Kairo untuk putaran terakhir perundingan gencatan senjata, yang dianggap oleh banyak orang sebagai rintangan terakhir untuk gencatan senjata, namun tidak jelas apakah ada kemajuan yang dicapai. Versi online surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Israel memboikot perundingan tersebut setelah Hamas menolak permintaannya untuk membuat daftar lengkap nama sandera yang masih hidup.

Washington bersikeras bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah dekat dan berupaya untuk menerapkan gencatan senjata pada awal Ramadhan yakni seminggu lagi. Seorang pejabat AS pada Sabtu (2/3/2024) mengatakan Israel telah menyetujui kerangka kesepakatan.

Kesepakatan ini akan menghasilkan perpanjangan gencatan senjata pertama dalam perang tersebut, yang sejauh ini telah berlangsung selama lima bulan dan hanya jeda selama seminggu pada bulan November. Puluhan sandera yang ditahan oleh militan Hamas akan dibebaskan dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.

Salah satu sumber yang mengetahui tentang perundingan tersebut mengatakan pada Sabtu (2/3/2024) bahwa Israel dapat menjauh dari Kairo kecuali Hamas terlebih dahulu memberikan daftar lengkap sandera yang masih hidup. Sumber Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa Hamas sejauh ini menolak permintaan tersebut.

Setelah delegasi Hamas tiba, seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa kesepakatan itu “belum tercapai”. Belum ada komentar resmi dari Israel.

Dalam perundingan sebelumnya, Hamas berusaha menghindari pembahasan mengenai kesejahteraan masing-masing sandera sampai syarat pembebasan mereka ditetapkan.

Dalam langkah diplomatik lainnya, anggota kabinet perang Israel Benny Gantz akan bertemu Harris di Gedung Putih pada Senin (4/3/2024) dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Washington pada Selasa (5/3/2024). Utusan AS Amos Hochstein akan mengunjungi Beirut pada Senin (4/3/2024) untuk melakukan upaya meredakan konflik di perbatasan Lebanon-Israel.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya