2 Algojo Arab Saudi Paling Terkenal

Ludwina Andhara Herawati, Jurnalis
Selasa 05 Maret 2024 16:14 WIB
2 algojo Arab Saudi paling terkenal (Foto: memritv.org)
Share :

ARAB SAUDI - Arab Saudi dikenal sebagai salah satu negara, yang memiliki sistem hukuman paling mematikan di dunia.

Mengutip sumber lain, sistem peradilan pidana di Arab Saudi dilakukan berdasarkan syariat Islam, yang mencerminkan penafsiran Islam tertentu yang didukung negara.

Eksekusi biasanya dilakukan dengan metode penggal dengan pedang, atau dengan tembakan secara beregu. Namun intinya, eksekusi dilakukan secara publik, di depan umum.

Eksekusi ini dilakukan oleh seorang algojo, yang telah diutus oleh pihak berwajib. Biasanya algojo akan diberikan surat perintah, agar terlindungi dari tuduhan pembunuhan.

Algojo tersebut dibekali pedang sulthan, untuk mengeksekusi pelaku. Setelah melakukan pengecekan dan mengonfirmasikan kematian terpidana, petugas polisi mengumumkan kejahatan yang dilakukan terpidana.

Lantas, siapakah algojo Arab Saudi yang terkenal di Arab Saudi? Berikut 2 algojo tersebut dilansir berbagai sumber:

1. Muhammad Saad al-Beshi

Muhammad Saad al-Beshi adalah algojo yang diutus pihak kerajaan untuk mengeksekusi para terpidana. Diketahui ia menggunakan pedang khusus saat menjalankan tugasnya.

Melansir News24, al-Beshi tertarik bekerja di sebuah penjara di Taif, yakni memborgol dan menutup mata para tahanan sebelum eksekusi. Ia pun mulai melakukan pekerjaannya pada 1998.

Dalam wawancaranya bersama Arab News, al-Beshi menceritakan tentang eksekusi pertamanya pada 1998. Saat itu, ia menggunakan pedang ayahnya, dan mulai mengeksekusi terpidana.

2. Abdallah bin Said al-Bishi

Abdallah bin Said al-Bishi adalah seorang algojo yang terkenal di Arab Saudi. Ia ditempatkan di Mekkah, sesuai dengan tugas yang diberikan Kementrian Dalam Negeri Arab Saudi.

Al-Bishi dikenal sebagai sosok algojo yang ditakuti dan disegani, karena telah mengeksekusi mati para terpidana kejahatan di Arab Saudi, terutama mereka yang dikenakan hukuman pancung.

Al-Bishi diangkat menjadi algojo pada 1991, satu pekan setelah ayahnya meninggal dunia. Sejak kecil, ia sering melihat ayahnya melakukan hukuman eksekusi pancung.

Di hari pertamanya, ia langsung dihadapkan dengan terdakwka vonis pancung oleh pengadilan setempat. Sejak itulah, ia menjadi algojo yang terkenal di Arab Saudi, mewarisi pekerjaan sang ayah.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya