JAKARTA - Sudah hampir 10 tahun sejak pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014 dan hingga kini masih menjadi misteri apa penyebabnya. Meski sempat dikerahkan pencarian beberapa kali yang menjadi salah satu pencarian terbesar dan termahal sepanjang sejarah penerbangan, tetap tidak menghasilkan jawaban hilangnya pesawat ini.
Pesawat Boeing 777-200ER tersebut membawa 239 orang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Mereka lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pukul 00.41 waktu setempat.
Perjalanan masih berjalan lancar dan terpantau radar hingga 38 menit kemudian. Namun ketika pertengahan perjalanan antara Malaysia dan Vietnam, pesawat memutar arah keluar dari jalur penerbangan.
Radar militer melacak MH370 melintasi Semenanjung Malaya dan Laut Andaman. Pesawat terakhir kali terdeteksi oleh radar pukul 2.22 pagi sebelum setelah itu menghilang. Dan dipastikan 239 penumpang pesawat tewas.
Sempat ditemukan puing-puing pesawat yang tidak diketahui terdampar di pantai Saint-Andre de la Reunion, pulau La Reunion timur, Prancis pada 29 Juli 2015. Kemudian tahun berikutnya ditemukan puing-puing yang diyakini berasal dari pesawat MH370 terdampar di sepanjang pantai Afrika dan pulau-pulau di Samudera Hindia.
Menurut Daily Mail UK pada Selasa (5/3/2024), diketahui pemerintah Malaysia minggu ini memberi dukungan terhadap usulan pencarian baru MH370 setelah Ocean Infinity mengumumkan proposal “tidak ditemukan, tidak ada biaya” untuk pencarian seluas 15.000 kilometer persegi di Samudra Hindia Selatan, di lepas pantai Australia.