TORONTO - Di Toronto pada Kamis (7/3/2024), Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyatakan keterkejutan dan kengerian atas insiden pembunuhan massal yang menewaskan satu keluarga asal Sri Lanka. Dia menyebut insiden ini sebagai kekerasan yang mengerikan.
Seperti diketahui, enam orang asal Sri Lanka, termasuk seorang ibu dan empat anak kecil, ditikam hingga tewas di ibu kota Kanada, Ottawa, pada Rabu (6/3/2024) malam. Insiden ini mengguncang negara yang jarang terjadi pembunuhan massal itu.
Para korban diidentifikasi sebagai Darshani Banbaranayake Gama Walwwe Darshani Dilanthika Ekanyake, 35 tahun, dan keempat anaknya. Yakni Inuka Wickramasinghe, 7, Ashwini Wickramasinghe, 4, Rinyana Wickramasinghe, 2, dan Rinyana Wickramasinghe, 2 bulan. Adapun Kelly Wickramasinghe adalah anak yang tertua.
Kenalan dan korban keenam yang meninggal diidentifikasi sebagai Amarakoonmubiayansela Ge Gamini Amarakoon yang berusia 40 tahun.
Kepala polisi Eric Stubbs mengatakan ayah keluarga tersebut menderita luka dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi serius namun stabil.
Para korban dibunuh dan dilukai dengan menggunakan senjata tajam. Investigasi polisi sedang berlangsung.
Polisi Kanada menggambarkan kematian anggota keluarga Sri Lanka, di Ottawa sebagai pembunuhan massal.
“Ini adalah tindakan kekerasan tidak masuk akal yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah,” terang Stubbs pada Kamis (7/3/2024), dikutip BBC.
Polisi mengatakan keenam korban adalah pendatang baru di Kanada, dan yang termuda berusia kurang dari tiga bulan.