4 Fakta Kepala Bayi Tertinggal di Rahim, Sungsang dan Meninggal Sebelum Persalinan

Angkasa Yudhistira, Jurnalis
Rabu 13 Maret 2024 04:02 WIB
Ilustrasi (Foto : Freepik)
Share :

VIRAL dugaan kasus mal praktik saat proses persalinan di salah satu puskesmas di Bangkalan, Madura, lantaran ada seorang ibu yang mengaku mendapat penanganan yang lambat sebelum akhirnya bayi yang dikandungnya meninggal dunia.

Berikut sejumlah fakta terkait peristiwa tersebut:

1. Kepala Tertinggal di Rahim

Di mana dalam video amatir yang beredar disebutkan bayi yang hendak dilahirkan tersebut meninggal setelah kepalanya tertinggal dalam perut sang ibu.

Kabar tersebut pun langsung mendapat bantahan dari Dinas Kesehatan setempat, bahwa hal tersebut tidak benar.

Peristiwa dugaan mal praktik tersebut menimpa Musarrofah, saat proses persalinan di Puskemas Kedundung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan.

2. Viral di Media Sosial

Kabar tersebut berawal dari viralnya video pengakuan Musarrofah, yang menyatakan anaknya meninggal dunia saat proses persalinan dengan kepala bayi tertinggal di dalam perutnya.

Terkait dugaan mal praktik tersebut, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan menyatakan narasi dalam video yang tersebar tersebut ada banyak yang keliru.

3. Posisi Sungsang

Mukarromah saat itu hendak melahirkan anak keduanya. Pada saat kondisi usia kandungan Mukarromah menginjak sembilan bulan, dia bergegas mendatangi bidan kampung untuk mengecek kondisi bayinya namun setelah diperiksa oleh sang bidan kondisi bayi tersebut keadaan lemah dan posisi bayi dalam kandungan keadaan sungsang.

Bidan tersebut langsung menyarankan kepada Mukarromah untuk meminta surat rujukan ke Pukesmas Kedungdung Bangkalan untuk segara bisa di bawa kerumah sakit umum untuk dilakukan operasi karena kondisi bayi keadaan lemah.

4. Meninggal Sebelum Persalinan

Kenyataannya, calon bayi Musarrofah sudah meninggal dalam kandungan delapan hingga sepuluh hari sebelumnya di dalam rahim, bukan meninggal saat persalinan.

Bahkan fakta tersebut menurut Dinas Kesehatan, sudah disampaikan sebelumnya oleh petugas puskesmas ke pihak keluarga Musarrofah. Bahwa, tidak ada bunyi detak jantung dalam kandungannya.

Karena bayi sudah meninggal dalam kandungan dengan rentang waktu seminggu lebih, membuat jasad bayi sudah mengalami pembusukan secara alami dalan perut.

"Musarrofah sendiri sudah mengalami hal ini yang kedua kalinya. Karena dalam riwayat kehamilan pertamanya, bayi Musarrofah juga sudah meninggal dalam kandungan," ujar Dokter Forensik RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh Bangkalan, dr Ediy Suharto, Selasa (12/3/2024).

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya