Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bidan di Gunungkidul Curhat Lengan Anaknya Lumpuh Diduga Salah Prosedur Persalinan, Lapor RS ke Polisi

Erfan Erlin , Jurnalis-Sabtu, 06 Juli 2024 |10:29 WIB
Bidan di Gunungkidul Curhat Lengan Anaknya Lumpuh Diduga Salah Prosedur Persalinan, Lapor RS ke Polisi
Nurul Hidayah Isnaniyah (MPI/Erfan)
A
A
A

GUNUNGKIDUL - Nurul Hidayah Isnaniyah (35) bidan di salah satu Puskesmas di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini tak pernah menyangka lengan kiri anak kedua lumpuh sejak lahir. Dia menduga ada kesalahan prosedur medis terjadi ketika menjalani persalinan.

Senin 3 April 2023, warga Siraman Kapanewon Wonosari, Gunungkidul ini memang memutuskan untuk melahirkan di RSIA Allaudya. Sebuah rumah sakit yang dia pandang bagus karena rekam jejaknya dikenal tak pernah berbuat salah.

Sejak masa kehamilan, dia rutin memeriksakan kandungannya di rumah sakit tersebut. Perkembangan janinpun selalu terpantau dengan baik hingga mendekati hari perkirakan sang bayi lahir. Selama kehamilan, dia selalu berkonsultasi dan mengungkapkan keluhannya kepada seorang dokter spesialis kandungan.

"Saya memilih beliau karena satu-satunya dokter spesialis kandungan yang perempuan. Demi kenyamanan saya sendiri," kata dia.

 BACA JUGA:

"Saya periksa 7 kali dan Keluhannya sama, kenaikan berat badan saya itu tidak normal. Kalau di awal kehamilan itu 80 (kg) normalnya naik 5-7 kg, tetapi ini saya sampai nyaris 100 kg," ujar dia.

Pada kehamilan kedua ini dia sudah berusia 35 tahun dan memang sudah mengalami obesitas. Pada kehamilan pertama dulu, dia melahirkan anak dengan berat 3.500 gram dalam proses persalinan normal. Di mana jeda antara pembukaan pertama dengan seterusnya tidak terlalu lama.

Nurul menyampaikan dua hari sebelum persalinan dirinya sudah mengalami pembukaan awal dan memang sudah ada bercak darah tanda-tanda melahirkan. Dia kemudian memutuskan untuk mendatangi rumah sakit tempat dokter tersebut berpraktek.

Dia menyebut, sesampai di rumah sakit diketahui jika sudah mengalami pembukaan 4. Namun karena memiliki riwayat pembukaan anak yang keempat pada kelahiran anak pertama itu sangat cepat maka dia diminta untuk opname. Dan ternyata pembukaan yang diharapkan berlangsung sangat lamban.

 BACA JUGA:

"Berat bayi yang saya kandung diperkirakan mencapai 3,3 kilogram oleh dokter tersebut," ucapnya.

Perempuan inipun mengaku mengalami rasa sakit yang luar biasa. Dia kesulitan untuk menjalani proses persalinan normal karena merasa anak yang dikandungnya ini berukuran besar atau di atas normal. Dan hal tersebut dia sampaikan ke bidan ataupun perawat yang menungguinya.

Dirinyapun meminta untuk melakukan proses persalinan secara sesar namun tidak diindahkan oleh dokter yang menangani. Proses persalinan ternyata tidak berjalan lancar, lantaran sulitnya bayi untuk lahir pada saat itu. Namun dia berkali-kali diminta untuk mengejan agar anaknya bisa terdorong keluar.

"Bahkan saya diminta seperti posisi sujud. Terus juga bayi didorong dari atas, tetapi tetap saja tidak bisa keluar. Saya sudah kehabisan tenaga untuk mengejan lagi," tambahnya.

Hingga akhirnya petugas rumah sakit memaksa penggunaan alat vacum saat proses persalinan. Saat alat vacum digunakan memang kepala anaknya dapat keluar, namun badannya belum. Saat itu dia mengetahui jika kepala anaknya memang besar, dan menduga badannya juga besar.

"Berbagai upaya saya dan dokter lakukan agar anak saya bisa lahir saat itu," ucapnya.

 BACA JUGA:

Dia menerangkan, saat itu terlihat ada yang berusaha menarik lengan kiri anaknya hingga anaknya bisa lahir. Kesakitan luar biasa dia alami karena jalan lahir anaknya robek hingga mendekati anusnya. Dan kala itu, anaknya tidak terdengar menangis.

Setelah diberikan penanganan sekitar satu menit, suara tangisan anaknya pun terdengar. Kemudian, pihak rumah sakit membawa bayi tersebut ke ruangan lain. Dia tidak memiliki prasangka negatif apapun karena dia menduga anaknya sedang dibersihkan.

"Namun dua jam pasca persalinan, bayi saya tak kunjung diperlihatkan, padahal saat itu saya harus segera menyusui," jelasnya.

Nurul melanjutkan, petugas yang menangani saat itu menyampaikan ke dirinya bahwa bayinya sedang diberikan bantuan oksigen. Dan Nurulpun memakluminya karena proses persalinan yang berlangsung lama.

 BACA JUGA:

Namun dua jam kemudian, bayinya tidak kunjung diserahkan ke dirinya. Merasa ada yang janggal, dia meminta suaminya untuk mengecek kondisi bayinya sekaligus mengadzaninya. Dan saat itu kondisi bayinya memang tengah dibedong (dibalut kain) seperti bayi pada umumnya.

"Yang aneh itu satu tangannya terbalut, sedangkan satunya tidak, sehingga kami curiga dengan hal tersebut," jelasnya.

Nurul seketika terkejut mendengar keterangan dokter bahwa bayinya lahir dengan berat badan bayi 4,8 kilogram dan dalam kondisi tangan kiri tidak dapat bergerak atau lumpuh. Hal ini membuatnya syok meski masih berpikiran positif lengan anaknya hanya patah tulang dan bisa disembuhkan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement