Cerita Soeharto Bikin Kelabakan Pejabat, saat Ingin Ibadah Haji sebagai Warga Biasa

Awaludin, Jurnalis
Rabu 13 Maret 2024 04:01 WIB
Presiden Soeharto dan keluarga saat laksanakan ibadah haji pada 1991 (foto: dok ist)
Share :

SEJUMLAH pejabat pernah dibikin kelabakan oleh Presiden Soeharto. Hal itu terjadi pada 1991, dimana Soeharto tiba-tiba ingin menunaikan ibadah haji bersama keluarganya, sebagai warga biasa bukan presiden.

"Itu tidak mungkin," kata Maftuh Basuni, seorang diplomat di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rabat, Maroko saat rapat dengan tim persiapan kunjungan Presiden Soeharto yang dipimpin oleh Brigjen TNI AM Hendropriyono pada Mei 1991 seperti dikutip dari buku Pak Harto The Untold Stories (2012), pada Rabu (13/3/2024).

Maftuh Basuni sengaja terbang ke Jeddah, Arab Saudi karena secara mendadak ditunjuk menjadi perwira protokol bagi Presiden Soeharto yang akan menunaikan ibadah haji beserta keluarga.

"Justru kita dikirim kemari untuk mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin," kata Hendropyriyono.

Maftuh Basuni yang pernah menjadi Sekretaris Pribadi Duta Besar RI untuk Arab Saudi di Jeddah (1976-1977) itu tak bisa tidur selepas rapat. Ia memikirkan jalan keluar bagi keinginan Pak Harto. Setelah lama merenung, Maftuh akhirnya menemukan ide yang mungkin bisa dikompromikan. Saat sarapan bersama, ia mengusulkan agar Presiden Soeharto tetap datang dalam rangka kunjungan kenegaraan. Artinya, datang dan pulang dengan penyambutan dan pelepasan resmi.

"Beliau dan keluarga dapat melaksanakan haji bersama jamaah Indonesia lainnya, pada jadwal free program yang biasanya untuk memberi kesempatan tamu melaksanakan acara-acara bersifat pribadi," kata diplomat karier lulusan Pondok Pesantren Modern Gontor, Jawa Timur ini.

"Setuju! Tolong dikomunikasikan dengan pihak Saudi Arabia," kata Hendropriyono.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya