BNPB Siapkan Operasi TMC Jilid 2 Tangani Bencana Hidrometeorologi di Jateng

Agung Bakti Sarasa, Jurnalis
Jum'at 15 Maret 2024 21:29 WIB
Banjir di Jawa Tengah (Foto: Dok BNPB)
Share :

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, telah mengeluarkan informasi awal peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.

Menurut BMKG, wilayah Jawa Tengah terpantau adanya gangguan pada atmosfer hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh gelombang equatorial rossby, gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO) dan kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia serta bibit siklon tropis 94S di teluk Carpentaria sekitar utara Australia.

Adapun kondisi tersebut menurut BMKG dapat mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah dapat berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.

Menyikapi adanya prakiraan cuaca tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

"Terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak bencana seperti banjir, banjir bandang tanah longsor, angin kencang, sambaran petir dan pohon tumbang," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).

Sebagai bentuk respons cepat atas rentetan kejadian bencana hidrometeorologi di sepanjang Pantura Jawa Tengah, BNPB akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) jilid 2. Sebelumnya, operasi TMC ini dilakukan untuk penanganan banjir besar di Demak pada satu bulan yang lalu demi mengurangi tingkat curah hujan di wilayah hulu maupun hilir.

Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB, Agus Riyanto mengatakan, bahwa BNPB telah berkoordinasi dengan BMKG serta lintas K/L lainnya. Dari hasil koordinasi ini maka diputuskan untuk kembali melakukan operasi TMC yang rencananya akan dimulai 16 sampai 20 Maret 2024 mendatang.

“Bapak Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Ibu Kepala BMKG. Pada dasarnya dengan melihat potensi prakiraan cuaca dan masifnya dampak bencana, maka diputuskan akan dilaksanakan TMC di area Pantura Jawa Tengah,” ujar Agus.

Agus menambahkan, operasi TMC ini akan dilakukan pada cakupan area yang lebih luas dari operasi yang pertama. Hal itu dilakukan dengan melihat area terdampak bencana yang lebih besar dan adanya potensi risiko yang lebih masif.

“Areanya kita perluas. Karena ini dampaknya lebih besar dari yang kemarin. Mencakup Pekalongan, Grobogan, Demak juga,” imbuhnya.

Adapun tantangan yang ada di depan mata dalam penanganan banjir, khususnya di Semarang Raya ini adalah selain kiriman dari hulu, wilayah perairan Laut Jawa di utara Kota Semarang juga mengalami kenaikan muka air laut yang dapat memicu gelombang tinggi.

Namun, pihaknya optimistis dengan segala ikhtiar yang dilakukan oleh seluruh pihak, maka penanganan bencana hidrometeorologi ini dapat segera diatasi dengan baik dan sesegera mungkin.

“Tantangannya adalah air dari hulu terus datang, namun air lautnya juga naik dan gelombang pasang. Ini yang harus kita antisipasi,” tandasnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya