Tanah pertanian itu berdekatan dengan empat pusat ahli hukum Islam, yang dikenal sebagai pathok negari ('pilar negeri'), yakni Kasongan, antara Selarong dan Tegalrejo, Dongkelan, wilayah persis di selatan Yogyakarta, arah ke Bantul.
Berikutnya wilayah Papringan, di antara Yogyakarta dan Prambanan, dan Melangi, persis di sebelah barat laut Tegalrejo. Diponegoro kemudian di tahun 1827 akhirnya menikahi anak perempuan kiai guru yang juga guru senior Kasongan.
Pada saat Perang Jawa bergelar Raden Ayu Retnokumolo. Pangeran Diponegoro tentu sering melewati tempat kediaman calon mertuanya, dalam perjalanan dari Tegalrejo ke tanah pelungguh di Selarong di selatan Yogya.
(Arief Setyadi )