Putin memerintahkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, yang disebutnya sebagai operasi militer khusus yang diperlukan untuk melindungi Rusia dan penutur bahasa Rusia di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Putin berusaha mengalihkan kesalahan atas serangan gedung konser dengan merujuk ke Ukraina.
ISIS, kelompok Islam yang pernah berusaha menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam pernyataan Telegram dari sayap beritanya, Amaq. Pada Sabtu, (24/3/2024) malam, ISIS merilis di saluran Telegramnya apa yang disebut sebagai rekaman serangan tersebut.
(Rahman Asmardika)