GAZA – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan pasukan Israel telah mengepung dua rumah sakit (RS) lagi di Jalur Gaza. PRCS menggambarkan penembakan hebat dan tembakan senjata berat.
Beberapa bulan setelah konflik terjadi, pertempuran masih terjadi di Gaza, meskipun ada tekanan internasional terhadap Israel dan upaya yang sedang berlangsung untuk gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan.
PRCS mengatakan pada Minggu (24/3/2024) bahwa Rumah Sakit Al-Amal dan Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan keduanya dikepung.
“Semua tim kami berada dalam bahaya ekstrim saat ini dan tidak dapat bergerak sama sekali. Mereka juga tidak dapat menguburkan jenazah rekan kami Amir Abu Aisha di dalam halaman rumah sakit,” terangnya.
CNN telah menghubungi otoritas rumah sakit untuk mendapatkan rincian lebih lanjut dan kepada Pasukan Pertahanan Israel untuk mendapatkan tanggapan. Kedua rumah sakit tersebut dikepung oleh pasukan Israel untuk waktu yang lama pada awal tahun ini.
Militer Israel masih beroperasi di rumah sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, setelah menggerebeknya pada awal pekan.
“Pasukan IDF menangkap sekitar 480 teroris yang berafiliasi dengan Hamas dan organisasi teroris Jihad Islam, dan telah menempatkan senjata dan infrastruktur teroris di rumah sakit,” kata IDF dalam pembaruannya pada Minggu (24/3/2024).
IDF juga mengumumkan bahwa satu tentara tewas dalam pertempuran di Gaza utara, sehingga jumlah korban tewas di antara tentara sejak operasi darat dimulai adalah 252 orang.