Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan. Personel SAR harus berjalan kaki sejauh ratusan meter untuk membawa kantong jenazah berisi para korban lantaran akses jalan tak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
"Tim SAR gabungan bahu-membahu mengangkat kantong jenazah berisi tiga korban dengan melintasi jalan berlumpur. Titik ditemukan korban lokasinya tak bisa dilintasi kendaraan roda doa. Terpaksa tim SAR harus berjalan kaki ratusan meter menembus jalan berlumpur," tutur Aldi.
Menurut Aldi, upaya pencarain korban lainnya masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Pencarian korban, kata dia, hanya bisa dilakukan dengan alat manual lantaran akses menuju titik dimana dugaan korban tertimbun tak memungkinkan oleh alat berat.
Sementara itu, Polres Cimahi menurunkan tim trauma helaing kepada warga terdampak musibah tanah longsor yang terjadi Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Tim trauma healing Polres Cimahi yang beranggotakan Polwan memberikan terapi terhadap 75 anak-anak terdampak musibah tanah longsor tersebut.
"Tim trauma helaing telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Anak-anak diajak bermain dan bergembira serta mendapat makanan ringan," kata dia.
Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu 24 Maret 2024, sekitar pukul 23.00 WIB. Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
Sembilan korban yang diduga masih tertimbun tanah longsor yaitu Encep (60 tahun), Opi n (45), Diki Saputra (4 ), Syifa (9), Dadi (55), Eras (53), dan Nabila Destiani (4), Aam (50), dan Aji (2). Sedangkan korban luka-luka dan dibawa ke RSUD Cililin yaitu Alan (36), Hilman (57), dan Leni (27). Korban luka-luka Sebagian sudah pulang ke rumahnya.
(Fakhrizal Fakhri )