ALEPPO – Tentara Suriah mengklaim bahwa serangan udara Israel pada Jumat (29/3/2024) pagi di dekat kota utara Aleppo menewaskan dan melukai beberapa orang serta menyebabkan kerusakan material. Sumber keamanan yang dikutip oleh Reuters mengatakan sedikitnya 38 orang tewas.
Media pemerintah Suriah mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa serangan Israel bertepatan dengan serangan pesawat tak berawak oleh kelompok pemberontak Suriah terhadap sasaran sipil di Aleppo dan sekitarnya. Namun mereka tidak menyebutkan jumlah pasti korban.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, sebuah pemantau perang oposisi dengan pendanaan dan sumber yang dipertanyakan, mengatakan serangan Israel menghantam depot rudal kelompok teroris Hizbullah Lebanon di Jibreen, pinggiran selatan Aleppo, dekat Bandara Internasional Aleppo. Ditambahkannya, 36 tentara tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan tersebut. Observatorium mengatakan ledakan masih terdengar dua jam setelah serangan.
Dua sumber keamanan yang dikutip Reuters mengatakan serangan itu menewaskan 38 orang, termasuk lima anggota Hizbullah.
Kantor berita Suriah, SANA, mengatakan serangan menjelang fajar itu menewaskan dan melukai warga sipil, serta personel militer, tanpa menyebutkan jumlah korban tewas.
Belum ada pernyataan langsung dari pejabat Israel mengenai serangan tersebut. Israel sering melancarkan serangan terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah tetapi jarang mengakuinya.
Pada Kamis (28/3/2024), media pemerintah Suriah melaporkan serangan udara di dekat ibu kota Damaskus, dan mengatakan serangan itu melukai dua warga sipil.
Aleppo, kota terbesar di Suriah dan pernah menjadi pusat komersialnya, pernah mengalami serangan serupa di masa lalu yang menyebabkan penutupan bandara internasionalnya. Penyerangan pada Jumat (29/3/2024) tidak berdampak pada bandara.
Serangan tersebut meningkat selama lima bulan terakhir dengan latar belakang perang di Gaza dan bentrokan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel.