ISRAEL - Tentara Israel di Gaza telah mengunggah foto dan video mereka sedang bermain-main dengan pakaian dalam, boneka telanjang dan dalam beberapa kasus keduanya.
Gambar tersebut telah dilihat puluhan ribu kali di media sosial. Reuters memeriksa postingan yang dibuat oleh tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan dapat memverifikasi secara independen delapan postingan di Instagram atau YouTube.
Pakar hak asasi manusia (HAM) mengatakan postingan gambar seperti itu merendahkan perempuan Palestina.
Postingan-postingan yang mengejek tersebut merupakan rekaman visual yang mengejutkan mengenai perang di Gaza pada saat kelaparan dan kehancuran yang mengancam meningkatkan pengawasan dunia terhadap serangan Israel.
Reuters mengirimkan rincian postingan terverifikasi tersebut ke IDF. Sebagai tanggapan, seorang juru bicara mengatakan IDF menyelidiki insiden yang menyimpang dari perintah dan nilai-nilai yang diharapkan dari tentara mereka.
IDF tidak merinci apakah yang dimaksud adalah gambar yang disorot oleh Reuters, atau apakah ada orang yang dikenai sanksi.
Tentara Israel yang diidentifikasi oleh Reuters tidak menanggapi permintaan komentar.
Dror Sadot adalah juru bicara B’Tselem, sebuah kelompok Israel yang memantau hak asasi manusia di kalangan warga Palestina.
“Pada akhirnya hal ini akan menimpa tentara yang berada di darat, jadi, Anda tahu, saya muak dengan apa yang saya lihat, tapi saya muak dengan kebijakan tersebut, dan tentang apa yang terjadi di Gaza secara umum. dan menurutku memang demikian, itu terhubung,” terangnya.
Israel melancarkan kampanye militer di Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober. Israel mengatakan militan Palestina membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang.
Baik Hamas maupun Israel dituduh melakukan kejahatan perang.
Dalam laporan baru-baru ini, para ahli PBB mengatakan ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan, terjadi selama serangan Hamas pada 7 Oktober.
“Sehubungan dengan sandera yang dibawa ke Gaza, kami menemukan informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan, penyiksaan seksual, perlakuan kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat telah dilakukan terhadap para tawanan,” ujarnya.
PBB juga menerima informasi tentang kekerasan seksual terhadap warga Palestina yang dilakukan IDF di Tepi Barat. Kedua belah pihak menolak tuduhan tersebut.
Postingan pakaian dalam dan manekin tidak sebanding dengan tingkat keparahan dugaan kejahatan perang terhadap perempuan.
Namun beberapa pakar hukum mengatakan mereka masih berpotensi melanggar Pasal 27 Konvensi Jenewa Keempat tentang perlakuan dan hak-hak warga sipil, khususnya perempuan di masa perang.
(Susi Susanti)