VATIKAN - Paus Fransiskus telah menggunakan pesan Paskah tradisionalnya untuk menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan kembalinya sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Paus berusia 87 tahun itu memimpin Misa Paskah di Vatikan di hadapan ribuan orang, meski ada kekhawatiran atas kesehatannya.
Merujuk pada konflik di seluruh dunia, Paus Fransiskus memohon untuk tidak menyerah pada logika persenjataan dan mempersenjatai kembali.
“Perdamaian tidak pernah tercipta dengan senjata, tapi dengan tangan yang terulur dan hati yang terbuka,” ujarnya, dikutip BBC.
Puluhan ribu jamaah berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk mendengarkan Paus.
Ketika perundingan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas akan dimulai, Paus Fransiskus memberikan pesannya.
“Saya mengimbau sekali lagi agar akses terhadap bantuan kemanusiaan dipastikan ke Gaza, dan menyerukan sekali lagi agar para sandera yang ditangkap pada tanggal 7 Oktober segera dibebaskan dan gencatan senjata segera di Jalur Gaza,” ungkapnya.
Dia juga menyinggung tentang dampak perang terhadap warga sipil, dimulai dengan anak-anak. "Betapa banyak penderitaan yang kita lihat di mata mereka! Dengan mata itu, mereka bertanya kepada kita: Mengapa? Mengapa semua kematian ini? Mengapa semua kehancuran ini? Perang selalu terjadi sebuah absurditas dan kekalahan,” lanjutnya.
Paus Fransiskus juga memperingatkan negara-negara agar tidak mempersenjatai kembali diri mereka sendiri dan berbicara tentang konflik yang sedang berlangsung di Ukraina hanya dalam waktu dua tahun sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran terhadap negara tetangganya.
“Dalam menyerukan penghormatan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional, saya menyatakan harapan saya untuk pertukaran umum semua tahanan antara Rusia dan Ukraina,” kata Paus.
Perang di Gaza dimulai setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 253 orang disandera.
Israel melancarkan operasi pembalasan, dengan mengatakan bahwa tindakan itu bertujuan untuk menghancurkan Hamas. Sejak itu, 32.782 warga Palestina telah terbunuh dan 75.298 orang terluka, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Minggu Paskah menandai bagian utama dari kalender Katolik dan diikuti oleh 1,3 miliar orang di seluruh dunia.
Pada Minggu (31/3/2024, Paus Fransiskus dibantu duduk di kursi roda saat ia menyambut para kardinal yang merayakan Misa Paskah.
Dia kemudian berkeliling Lapangan Santo Petrus dengan mobil paus sambil melambai ke arah banyak orang.
Dua hari yang lalu, Paus Fransiskus memimpin kebaktian Jumat Agung di Basilika Santo Petrus. Tapi ia melewatkan upacara dan prosesi Jalan Salib tradisional di Colosseum Roma untuk melindungi kesehatannya, kata Vatikan.
Pernyataan dari Vatikan menyebutkan Paus memutuskan untuk beristirahat sebagai tindakan pencegahan.
Namun, pada Sabtu (30/3/2024), dia mengambil bagian dalam acara Paskah selama dua jam dan membaca homili yang panjang.
Dalam setahun terakhir Paus Fransiskus mengalami sejumlah masalah kesehatan. Pada bulan Maret 2023 dia dirawat di rumah sakit karena bronkitis. Beberapa bulan kemudian dia menjalani operasi perut karena hernia.
Vatikan mengatakan pada bulan November tahun lalu bahwa Paus membatalkan rencana perjalanan ke pertemuan puncak iklim COP28 di Dubai karena influenza dan radang paru-paru.
(Susi Susanti)