Hilangkan Stres, Anak-Anak Gaza Pilih Terbangkan Layang-Layang untuk Alihkan Perhatian dari Kengerian Perang

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 02 April 2024 18:23 WIB
Anak-anak Gaza pilih terbangkan layang-layang untuk alihkan perhatian dari kengerian perang (Foto: AFP)
Share :

GAZA - Beberapa meter dari pagar beton dan baja yang memisahkan Jalur Gaza dari Mesir, Malak Ayad yang berusia 11 tahun menerbangkan layang-layang kertas tinggi-tinggi. Kegiatan ini seolah menjadi sebuah pengalih perhatian dari kengerian perang yang terjadi di Gaza.

“Setiap hari saya bermain layang-layang dengan saudara laki-laki dan sepupu saya di dekat perbatasan Mesir,” kata gadis Palestina, yang mengungsi dari Kota Gaza bersama keluarganya ke kota Rafah di selatan.

“Ketika saya melakukannya, saya merasa bebas dan aman,” tambahnya, dikutip NDTV. Dia dengan lembut menggerakkan layang-layangnya, yang dia sebut “Kupu-Kupu”, bolak-balik melintasi perbatasan dengan tali putih.

Sepupu dan teman-temannya berlari sepanjang pagar, namun sia-sia mencoba membuat layang-layang mereka terbang. Sedangkan ledakan keras di kejauhan membuat mereka terhenti.

“Dengan cepat, pemboman (Israel) semakin dekat,” kata paman Malak, Mohammed Ayad, 24, yang mendesak anak-anak tersebut untuk meninggalkan daerah tersebut.

Malak pun segera menurutinya. Dia dengan cepat menggulung layang-layangnya dan melipatnya, lalu bergegas kembali ke tenda tempat keluarganya berlindung di dekat daerah Khir.

“Waktu bermain sudah habis. Ketika serangan udara dimulai, kami lari pulang,” kata Malak, gemetar ketakutan.

Perang tersebut dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Kampanye pembalasan Israel untuk menghancurkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 32.782 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Malak Ayad dan keluarganya termasuk di antara 1,5 juta orang, sebagian besar dari mereka menjadi pengungsi akibat perang, dan kini tinggal di Rafah, tempat Israel berjanji akan melakukan serangan darat saat melakukan kampanye melawan Hamas.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya