BANTEN - Sopir truk mengeluh terjebak macet belasan jam di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, akibat adanya antrean bongkar muat kapal ke Pulau Sumatera.
Salah satu sopir truk yang membawa sembako, Herwan (35) mengaku telah terjebak macet selama 14 jam. Ia menyebutkan telah di lokasi sejak pukul 05.00 WIB. Namun, hingga pukul 19.00 WIB dirinya belum naik ke kapal.
“Tadi saya masuk jam 5 subuh ke sini (Pelabuhan Ciwandan) sampai sekarang ini jam sekarang hampir jam 7 malam belum naik kapal,” kata Herwan kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).
Herwan mengatakan, dirinya sempat mendapat informasi yang tidak jelas terkait jalur penyeberangan truk logistik menuju Sumatera. Ia pun mengaku sempat mendapat informasi untuk melakukan penyeberangan via Pelabuhan Merak.
“Ini dari tadi dialihin ke Pelabuhan Merak tapi diinfo lagi nggak bisa masuk katanya Pelabuhan Merak muter balik lagi ngantri lagi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, apabila tak mengalami hambatan seperti ini, dirinya ataupun sopir lainnya sudah sampai di kota Palembang. Akibat dari kemacetan ini, ia menelan kerugian. “Memakan waktu operasional, kami enggak dapat bonus, minyak (bensin) pun boros,” jelas dia.
Sebelumnya, Pelabuhan Ciwandan mulai memberlakukan pembatasan operasional untuk angkutan barang pada Jumat 5-16 April 2024 pukul 09.00 WIB.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin menyebutkan pembatasan itu sesuai dengan adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor: KP-DRJD 1305 Tahun 2024, SKB/67/11/2024, 40/KPTS/Db/2024 pada 5 Maret 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Korlantas Polri dan Kementerian PUPR.
Shelvy menjelaskan, dalam SKB tersebut ditentukan pembatasan kendaraan angkutan barang diterapkan pada mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan dan kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.
Adapun ruas jalan tol Jakarta - Merak merupakan salah satu ruas jalan tol yang dibatasi operasional angkutan barang tersebut.
"Jika mengacu pada SKB tersebut, maka terhitung mulai besok pergerakan truk logistik melalui Pelabuhan Ciwandan berkurang khususnya untuk golongan VII. Sehingga harapan kami, Pelabuhan Ciwandan dapat dimaksimalkan untuk sepeda motor, dan truk logistik golongan VI," kata Shelvy kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).
Shelvy menyebutkan, untuk melayani lonjakan pemudik motor via Ciwandan, ASDP juga telah intensif berkoordinasi dengan BPTD Kelas II Banten selaku regulator untuk menyiapkan 7 kapal dengan kapasitas cukup besar yang melayani penyeberangan melalui dermaga 3,7, dan 5a pelabuhan Ciwandan yakni KMP Kumala, KMP Als Elvina, KMP Wira Artha, KMP Dorothy, KMP Rajakarta, KMP Panorama, dan KMP Amadea dengan total 21 trip per hari.
(Fakhrizal Fakhri )