Pihaknya kemudian mendalami pengiriman itu, hingga didapati alamat tersebut di Semarang. Pengiriman beberapa kali itu, sebut Kombes Gembong Yudha, untuk menghindari kecurigaan petugas.
“Aktivitasnya malam hari, karena kalau siang hari di sini sepi,” sambungnya.
Pengurus RT di TKP, Bimo, menyebut rumah yang dikontrak itu milik seseorang bernama Wiranto namun sudah meninggal dunia. Kemudian diurus oleh adik almarhum bernama Gunardi.
“Sering ganti-ganti penghuni, jadi dikontrak habis nanti ada yang kontrak lagi beda orang. Kalau yang ini persisnya awal atau akhir Januari ya, cuma memang belum menyerahkan identitas ke RT,” kata Bimo.
Dia mengatakan tiap harinya di rumah tersebut relatif sepi aktivitas. “Di kompleks itu hanya ada 6 rumah. Di sana (TKP) relatif sepi, baru Minggu lalu banyak tamu, malam hari, pintunya terlihat dibuka,” tandasnya.
(Fakhrizal Fakhri )