KUPANG - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah itu selama seminggu Operasi Ketupat 2024.
Operasi Turangga Ketupat 2024 diketahui sudah berlangsung secara serentak di seluruh tanah air sejak 4 hingga 16 April 2024, dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1445 H.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda NTT, Kombes Pol Restika Pardamean Nainggolan menyampaikan, pihaknya mencatat sebanyak 21 kasus lakalantas selama sepekan awal.
"Operasi yang kami laksanakan mulai tanggal 4-9 (April 2024), terjadi 21 kasus di wilayah hukum Polda NTT," ucap Kombes Pol Nainggolan, Rabu (10/42024).
Dari 21 kasus tersebut, dirincikannya, sebanyak 6 orang dinyatakan meninggal dunia. Kemudian 16 orang menderita luka berat dan ada 34 orang dengan kondisi luka ringan.
Selain itu, Kombes Pol Nainggolan menyebut pula sejumlah kerugian material dalam dua-puluhan kasus ini, dengan total mencapai sekitar Rp217 juta.
Adapun 21 kasus lakalantas tersebut, kata dia, tersebar di 12 Polres jajaran dalam wilayah hukum Polda NTT. Paling banyak terjadi di empat wilayah Polres, masing-masing dengan 3 kasus.
Sebanyak 1 kasus terjadi di Polresta Kupang Kota, masing-masing 3 kasus di Polres Kupang dan Polres Belu, 2 kasus di Polres Malaka, dan 1 kasus di Polres Rote Ndao.
Kemudian, masing-masing ada 1 kasus di Polres Alor, Polres Sabu Raijua, Polres Nagekeo, Polres Sikka dan Polres Lembata. Lainnya, di Polres Sumba Timur dan Polres Manggarai Barat masing-masing 3 kasus lakalantas.
(Angkasa Yudhistira)