TEL AVIV - Mendapat serangan balasan dari Iran, membuat Israel langsung mencari simpati dunia internasional. Pemerintah negara zionis tersebut mengadu ke sekutu terdekat mereka, Amerika Serikat (AS) dan meminta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar mengutuk serangan tersebut.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant langsung melakukan kontak dengan mitranya dari Amerika Serikat, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, menyusul serangan Iran terhadap Israel, kata kantor Gallant.
Gallant “memberi tahu Menteri Pertahanan tentang tindakan pertahanan Israel terhadap serangan Iran,” kata kantornya. Secara khusus, Gallant juga berterima kasih kepada Austin karena berdiri di sisi Israel, dan “menekankan bahwa lembaga pertahanan mempertahankan kesiapan maksimum terhadap upaya serangan lebih lanjut.”
Selain ke AS, melalui Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menuntut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk Iran atas serangannya terhadap Israel malam ini. “Iran telah melanggar piagam PBB dan menunjukkan bahwa hal itu merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan global. Dimana suaramu?? Dimana kecamanmu?? Bangun!!!" tweet Erdan dikutip dari times of Israel.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Saya mengutuk keras eskalasi serius yang diwakili oleh serangan skala besar yang dilancarkan Republik Islam Iran terhadap Israel malam ini. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini.”
Dia merasa khawatir mengenai bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan. PBB mendesak semua pihak menahan diri semaksimal mungkin menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai bidang di Timur Tengah.”
Ancaman Iran untuk melakukan balasan terhadap Israel menjadi kenyataan. Israel menyebut, Iran telah meluncurkan 200 rudal yang menyebabkan kerusakan dan warga mereka terluka. Serangan dilakukan mulai Minggu (14/4/2024) dini hari WIB.
Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan rudal balistik yang dilancarkan Iran menyebabkan kerusakan pada pangkalan militer. "Sebagian besar rudal dicegat sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow. Rudal-rudal tersebut sebagian besar ditembak jatuh di luar wilayah udara Israel, kata Hagari dikutip times of Israel.
Serangan tersebut, juga menyebabkan seorang gadis muda di Negev mengalami luka. Gadis itu, menurut petugas medis, terluka oleh pecahan peluru setelah dicegat. Dampak lainnya kata Hagari menyebabkan “kerusakan ringan pada infrastruktur” di pangkalan militer di Israel selatan.
(Maruf El Rumi)