Kepingan Sejarah
Sejarah Kopassus hari ini terukir dari kepingan sejarah masa lalu. Semua berawal dari sejumlah aksi makar atau pemberontakan kaum separatis. Salah satunya adalah pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan).
Sebagai reaksi atas pemberontakan tersebut, Pimpinan Angkatan Darat segera melakukan tindakan untuk menumpas dengan menunjuk Panglima Tentara Teritorium III, Kolonel A.E. Kawilarang sebagai pimpinan dan Letkol Slamet Riyadi sebagai Komandan Operasi.
Dalam operasi ini Pasukan TNI berhasil melumpuhkan kelompok RMS. Tepat pada tanggal 16 April 1952 melalui sebuah instuksi Panglima Tentara dan Teritorium IIII No.55/Instr/PDS/52 dibentuklah unit pasukan khusus Angakatan Darat yang pertama dengan nama Kesatuan Komando Teritorium III/Siliwangi (Kesko TT).
Kesatuan itu dipimpin oleh Mayor Moch. Idjon Djanbi. Tentara “bule” itu adalah mantan Kapten KNIL (Kononklijk Nederlandsch Indische Leger) sekaligus mantan Korps Speciale Troopen pada perang dunia II.
Dari waktu ke waktu, satuan khusus ini mengalami perubahan nama. Di antaranya, Korp Komando Angkatan Darat (KKAD), Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Para Komando Angkatan Darat (PKAD), Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD), Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), dan terakhir Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Selain sukses menumpas RMS, Kopassus juga berperan besar dalam penumpasan PRRI/Permesta dan sejumlah kegiatan operasi militer lain. Di antaranya, Operasi Trikora, Operasi Seroja (Timtim), Operasi Pembebasan Sandera (DC-0 Woyla Garuda Indonesia), Pembebasan Kapal Sinar Kudus (Somalia), dan lain sebagainya.
Hingga hari ini, Kopassus juga terus aktif menjaga keutuhan NKRI dengan sejumlah operasi.