GAZA - Seorang dokter asal Norwegia bernama Mads Gilbert menyatakan bahwa rekannya yang merupakan kepala layanan darurat Rumah Sakit (RS) Al-Shifa di Gaza beserta keluarganya telah terbunuh secara brutal dalam serangan Israel.
"Sahabat baik dan kolega saya, Dr. Hani Al-Haitham, kepala unit gawat darurat Shifa, dibunuh secara brutal oleh Israel, bersama istri tercintanya, Dr. Sameera Ghifari dan kelima anak mereka Shireen, Tia, Sameer, Wafa & Sara. Dengan darah dingin, tentara Israel yang pengecut membunuh tujuh warga sipil tak bersenjata lainnya,” tulis Dr. Mads Gilbert di X, dikutip US Muslims.
"Serangan lain terhadap kita semua, terhadap seluruh umat manusia. Anda tidak akan pernah dilupakan, kami berjanji: kami akan membangun kembali Shifa, Gaza, Palestina!," lanjutnya.
"Dapat kita rasakan bahwa sangat disayangkan serangan Israel kepada Palestina menyebabkan kerusakan yang besar hingga menewaskan beberapa dokter yang bertanggung jawab dalam menolong para korban jiwa," tambahnya
Dokter asal Norwegia itu bahkan menyebut pasukan Israel sebagai tentara Israel yang pengecut karena menyerang 7 warga sipil tak bersenjata serta warga Palestina lainnya.
Mengutip dari Anadolu Agency, sejak serangan Israel di jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023 telah menewaskan setidaknya 19.453 warga Palestina. Serangan udara dan darat yang diluncurkan oleh Israel menyebabkan banyak warga sipil yang terluka parah hingga melukai 52.286 lainnya. Para korban-korban tersebut kebanyakan merupakan perempuan dan anak-anak.
Tidak hanya itu, serangan Israel yang terus datang bertubi-tubi juga menyebabkan kerusakan infrastruktur di Gaza. Hampir setengah dari persediaan perumahan di wilayah pesisir telah rusak maupun hancur.
(Susi Susanti)