Mereka melancarkan ledakan dan suar, memasukkan para demonstran ke dalam bus polisi, dan merobohkan penghalang sementara dan tenda-tenda yang telah didirikan di kampus seminggu yang lalu.
Dalam sebuah pernyataan, UCLA menyebut perkemahan tersebut melanggar hukum dan merupakan pelanggaran kebijakan. “Hal ini menyebabkan kondisi yang tidak aman di kampus kami dan merusak kemampuan kami untuk menjalankan misi kami,” bunyi pernyataan itu.
Sementara itu, Gerakan Nasional Tanpa Komitmen, sekelompok pemilih Arab-Amerika yang menentang kampanye terpilihnya kembali Biden tahun ini, menuduhnya “mencoreng” pengunjuk rasa anti-perang.
“Jelas Biden tidak mendengarkan generasi muda di seluruh negeri, atau lebih dari setengah juta pemilih yang tidak berkomitmen yang memintanya untuk mengubah haluan. Kami berharap dia mendengarkan kami sebelum terlambat,” kata pemimpin Abbas Alawieh.
(Susi Susanti)