Gandeng Negara-Negara Demokrasi, Filipina Bertekad Hentikan Beijing di Laut Cina Selatan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 06 Mei 2024 13:29 WIB
Kapal penjaga pantai China menembakkan meriam air ke arah kapal pasokan Filipina di Second Thomas Shoal, Laut Cina Selatan, 5 Maret 2024. (Foto: Reuters)
Share :

Sekutu lama Manila, Amerika Serikat (AS), baru-baru ini mengirimkan sistem rudal mematikan berbasis darat ‘Typhon’ untuk latihan militer dengan Filipina. Ini adalah pertama kalinya Typhon dikerahkan di luar AS.

Presiden AS Joe Biden baru-baru ini bertemu Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio dan Ferdinand "Bongbong" Marcos untuk pertemuan puncak trilateral AS-Jepang-Filipina yang pertama.

Pernyataan Visi Bersama yang dikeluarkan pada 11 April lalu itu berbunyi: "Kami menyatakan keprihatinan serius terhadap perilaku berbahaya dan agresif Republik Rakyat China di Laut China Selatan. Kami juga prihatin dengan militerisasi wilayah yang direklamasi dan klaim maritim yang melanggar hukum di Laut China Selatan. Kami dengan tegas menentang penggunaan kapal Penjaga Pantai dan kapal milisi maritim yang berbahaya dan bersifat koersif di Laut China Selatan, serta upaya untuk mengganggu eksploitasi sumber daya lepas pantai negara lain."

Aliansi QUAD 

Sementara itu, Filipina memperdalam keselarasan strategis dengan Australia sebagai bagian dari upayanya menghentikan paksaan China. Australia, India, Jepang, dan AS membentuk Dialog Keamanan Segiempat atau Quad yang beranggotakan empat negara yang berfokus menjaga Indo-Pasifik bebas dari unilateralisme.

Asia Tenggara adalah area fokus Quad. Pertemuan pertama kelompok ini berlangsung pada 2007, di sela-sela KTT Forum Regional ASEAN di Filipina pada Mei 2007.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya