Kecelakaan di Senegal terjadi ketika mantan inspektur kualitas di pemasok terbesar Boeing mengatakan kepada BBC bahwa badan pesawat sering kali meninggalkan pabrik dengan cacat serius.
Perusahaan tersebut, Spirit AeroSystems, mengatakan “sangat tidak setuju” dengan tuduhan tersebut.
(Qur'anul Hidayat)