Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa Filipina telah setuju untuk menarik kapal tersebut, namun hal ini dibantah oleh Manila.
Analis politik yang berbasis di Manila, Julio Amador, mengatakan pengusiran diplomat harus menjadi bagian dari perangkat diplomasi Filipina dan para pejabat kedutaan China telah menunjukkan bahwa mereka tidak menghargai hubungan kerja mereka dengan para pejabat Filipina.
“Diplomasi didasarkan pada kepercayaan, namun Tiongkok berusaha mewujudkan seolah-olah semua pertemuan antara diplomatnya dan perwakilan pemerintah Filipina adalah perundingan dengan hasil yang mengikat,” katanya.
“Mereka tidak mempunyai hak untuk menuntut Filipina tentang bagaimana Filipina mengelola wilayah yang hak kepemilikannya mereka miliki.”
(Rahman Asmardika)