NEW YORK - Penasihat keamanan nasional Gedung Putih mengatakan pasukan Rusia mungkin sedang mempersiapkan serangan besar-besaran di kota Kharkov, Ukraina, setelah Kiev menuduh Moskow memperbarui aktivitas militernya di wilayah tersebut.
Kementerian Pertahanan Ukraina dan Presiden Vladimir Zelensky mengklaim pada Jumat (10/5/2024) bahwa Rusia telah menyerang beberapa posisi di sepanjang perbatasannya dengan Wilayah Kharkov.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pada hari yang sama bahwa Washington khawatir Moskow mungkin mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap kota terpadat kedua di Ukraina.
“Ada kemungkinan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan yang lebih besar terhadap Kharkov,” kata Kirby pada konferensi pers virtual.
“Anda tidak akan melakukan itu jika Anda tidak memikirkan serangan yang lebih besar secara langsung terhadap kota,” lanjutnya.
Moskow belum memberikan informasi mengenai aktivitasnya di dekat Kharkov, selain melaporkan perebutan dua desa di perbatasan wilayah tersebut dengan Republik Rakyat Lugansk (LPR) Rusia.
Selama beberapa bulan terakhir, pasukan Ukraina telah menggunakan Kharkov sebagai batu loncatan untuk melancarkan serangan drone, artileri, dan rudal tanpa pandang bulu ke wilayah perbatasan Rusia, terutama Belgorod, dan melakukan beberapa upaya yang gagal untuk menerobos perbatasan.
Pada Jumat (10/5/2024), AS mengumumkan paket bantuan militer lainnya senilai USD400 juta, yang ketiga dalam beberapa minggu terakhir. Washington juga menyetujui penjualan darurat tiga sistem HIMARS senilai sekitar USD30 juta, yang akan didanai oleh Jerman.
Meskipun AS baru-baru ini menyetujui paket bantuan senilai USD61 miliar yang telah lama ditunggu-tunggu untuk Ukraina pada bulan lalu, namun para pejabat di Kiev mengatakan kepada Financial Times bahwa hal tersebut hanya akan membantu memperlambat kemajuan Rusia, namun tidak menghentikannya.
Moskow mengatakan pengiriman senjata baru tidak akan berhasil membalikkan keadaan konflik. Menurut Menteri Pertahanan Sergey Shoigu, pasukan Rusia memegang kendali penuh atas situasi medan perang dan terus bergerak maju. Sepanjang bulan April, pasukan Ukraina rata-rata kehilangan sekitar 1.000 tentara per hari, kata menteri tersebut awal bulan ini, dan memperkirakan kerugian militer Kiev mencapai 111.000 tentara pada tahun ini saja.
(Susi Susanti)